Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH ADAKAN GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK

318
×

DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH ADAKAN GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK

Sebarkan artikel ini

PAYAKUMBUH, RELASIPUBLIK –  Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah lingkungan yang bersumber dari nyamuk dan adanya pembiaran sarang nyamuk oleh setiap orang. Upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah menetapkan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).

Untuk itu Dinas Kesehatan Kota payakumbuh mengadakan sosialisasi “Gerakan satu rumah satu jumantik” yang diadakan di aula dinas kesehatan kota payakumbuh kamis(14/3).

Sosialisasi ini diikuti oleh Lurah dan ketua Rt perwakilan dari kelurahan Latina, payakumbuh utara dan payakumbuh timur.

”Jumantik itu merupakan upaya gerakan yang sangat efektif. Setiap rumah itu ada satu juru pemantau jentik. Kemudian satu rumah itu harus ada Agent of Change untuk mengubah perilaku dan ada gerakan 3M+, mengubur, menguras, menutup, melipat baju-baju yang digantung yang menjadi tempat sarang nyamuk,” kata Kabid kesmas dan P3 Heti suryani,Skm

Jumantik bertugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, genangan air di sampah kaleng atau plastik kemasan air minum. Sarang nyamuk tersebut hendaknya diberantas dengan segera agar tidak menimbulkan DBD.

Tugas Jumantik lainnya adalah melakukan 3M+, dan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN), yakni menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang barang bekas.

Plusnya, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Selain 3M+ yang harus dilakukan Jumantik, ia juga bertindak sebagai agent of change dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat. Jadi ada pelopor untuk mencontohkan dan mengingatkan upaya-upaya pencegahan DBD.

”Apa pun bisa dilakukan masyarakat untuk membunuh nyamuk untuk mematikan lingkungannya, untuk memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD, menguras, mengubur, kemudian menanam atau mengoleskan serai. Itu langkah yang bagus untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk,” tambah hetty

Kepala dinas kesehatan kota payakumbuh Desmon korina mengatakan, gerakan satu rumah satu jumantik ini bertujan agar penyakit DBD yang selama ini kita takuti dapat kita cegah bersama-sama. Tidak hanya melalui dinas kesehatan atau pihak terkait, masyarakat juga harus memiliki kesadaran dan peduli atas keadaan rumahnya masing-masing. Dengan ditunjukan perwakilan satu anggota keluarga sebagai seseorang yang memantau keadaan rumah, ini tentu akan lebih efektif dibandingkan dengan hanya petugas puskesmas atau lembaga terkait yang meninjau ke rumah masyarakat tidak secara berkala.

Desmon korina menambahkan setelah adanya sosialisasi ini, kita akan menempelkan stiker pengawasan jumantik kesetiap rumah warga, dan menunjuk salah seorang keluarga utk memantau terus keadaan jentik di tempat tergenang air di rumahnya seperti di bak mandi. Dengan langkah ini, kami akan memberikan kartu yang harus diisi oleh jumantik yg telah ditunjuk, dan harus diisi setiap bulannya.

” ini dilakukan agar kita dapat mencegah berbagai penyakit yg berkembang khususnya DBD, Kami tidak ingin banyak masyarakat terjangkit DBD, untuk itu kita lakukan gerakan ini, karna mencegah lebih baik dari mengobati,” pungkasnya (Armen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *