Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAH

Di Tengah Kegiatan TMMD, Prajurit TNI Turun ke Kebun Karet Bantu Warga Panen

35
×

Di Tengah Kegiatan TMMD, Prajurit TNI Turun ke Kebun Karet Bantu Warga Panen

Sebarkan artikel ini
Pemanenan karet di lahan masyarakat (Dok.nagari)

LAGAN MUDIK PUNGGASAN — Keringat belum sempat mengering di dahi para prajurit Satgas TMMD ke-121 Kodim 0311/Pessel, namun di sela kerja berat membuka jalan penghubung antar nagari, mereka tetap menyempatkan diri membantu warga. Kali ini, mereka ikut turun ke kebun, memanen karet bersama petani di Kampung Lagan Mudik Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Jumat (26/7).

Kegiatan mendadak itu terjadi secara spontan, ketika beberapa personel Satgas melewati kebun karet milik Efendi (58), warga setempat yang tengah bersiap mengambil hasil sadapan. Tak perlu diminta, sejumlah anggota TNI langsung menawarkan bantuan.

“Saya tidak menyangka sama sekali. Tiba-tiba mereka datang, bertanya apakah saya butuh bantuan. Rasanya haru sekali,” ujar Efendi dengan mata berbinar.

Menurut Efendi, meskipun tugas utama para prajurit adalah membangun infrastruktur seperti jalan dan rumah warga, namun empati mereka terhadap masyarakat tidak berhenti sampai di situ. Kehadiran TNI di ladang karet bukan hanya soal membantu membawa hasil sadapan, melainkan juga menjadi simbol bahwa mereka benar-benar hadir bersama rakyat.

“Ini bukan cuma soal bantuan fisik. Ini soal kepekaan. Saya jadi lebih percaya, bahwa TNI memang sahabat rakyat,” tuturnya.

Serda Iprizal Efendi, salah satu personel Satgas TMMD yang ikut turun ke kebun, mengakui bahwa pengalaman memanen karet adalah sesuatu yang baru baginya. Dengan tangan yang masih terasa kaku memegang pisau sadap, ia mencoba mengikuti arahan sang petani.

“Awalnya saya kira mudah. Tapi ternyata banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari teknik menyayat sampai waktu penyadapan yang tepat. Luar biasa perjuangan petani karet,” katanya sambil tertawa.

Ia mengaku bangga bisa membantu meski hanya sebentar. “Saya jadi lebih menghargai kerja keras para petani. Semoga ini bukan terakhir kalinya saya bisa berbagi tenaga dengan mereka,” ujarnya.

Di tengah obrolan ringan itu, terselip harapan dari para prajurit agar nasib petani karet di daerah ini lebih diperhatikan oleh pemerintah. Harga getah yang kerap jatuh membuat penghasilan petani tak menentu.

“Kalau harganya terus rendah, mereka bisa makin terjepit. Padahal dari sinilah sumber kehidupan mereka sehari-hari,” tambah Serda Iprizal.

Kegiatan sederhana di kebun karet itu memang bukan bagian dari agenda resmi TMMD, tapi justru dari situ tampak jelas semangat gotong royong dan kedekatan emosional antara prajurit dan rakyat. Bahu-membahu, tidak hanya di medan pembangunan, tetapi juga di ladang-ladang kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *