SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Pemerintahan Kecamatan adalah kepanjangan tangan dari Pemerintah Kota untuk wilayah yang dipimpinnya, tidak hanya bertanggung jawab langsung kepada Walikota sebagai atasan langsung Camat, tapi bertanggung jawab kepada masyarakat yang dipimpinnya di wilayah kecamatan juga menjadi prioritas penting agar program yang sudah dibuat dan dianggarkan dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Hal itu pula yang menjadi semboyan dalam memimpin bagi Zainul Anwar, Camat Barangin Kota Sawahlunto saat ini. Ketika di percaya oleh Walikota Sawahlunto Ali Yusuf untuk memimpin Kecamatan Barangin dua tahun yang lalu, mantan Kabag Humas Pemko Sawahlunto ini mempunyai target untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan prima kepada masyarakat dengan cara mempermudah setiap urusan yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat.
Sudah merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi Zainul, misalnya dalam pengurusan KTP dan surat-surat lain yang bisa diurus di Kecamatan. Hal itu beliau sampaikan kepada awak media ini ketika berbincang- bincang santai di Gedung DPRD Kota Sawahlunto pada Rabu (08/08) .
Menurut Zainul Kecamatan Barangin mempunyai penduduk sebanyak 19.550 ribu jiwa dengan KK sebanyak 549 KK yang tersebar di Enam Desa dan empat Kelurahan yang ada di Kecamatan Barangin .
Lebih lanjut disampaikan Zainul, dengan anggaran sarpras sebesar 405 juta pertahun, Kecamatan Barangin terus berupaya untuk meningkatkan berbagai pembangunan yang merata di setiap Desa dan Kelurahan yang ada agar dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat .
Disinggung tentang suka dukanya memimpin Kecamatan, Zainul Anwar menjelaskan pasti ada suka dan dukanya, kalau sukanya kita dapat melayani masyarakat dengan baik walaupun dengan jumlah personil yang terbatas.
Untuk saat ini di Kecamatan Barangin mempunyai pegawai sebanyak 51 orang , sebanyak 21 orang berada di tiap- tiap kelurahan sedangkan sebanyak 30 orang lagi bertugas di Kecamatan, dari jumlah 30 orang tersebut sebanyak 18 orang adalah pegawai kontrak dan sisanya sebanyak 12 orang adalah aparatur sipil negara, tukuknya.
Sedangkan masalah dukanya, lanjut Zainul Anwar kalau terjadi suatu bencana alam semisal tanah longsong, kita tidak dapat membantu langsung kepada korban bencana karena anggaran kita yang terbatas, kita hanya bisa melaporkan kepada BPBD Kota Sawahlunto. disamping itu masalah tapal batas antar desa saat ini juga masih menjadi kendala yang belum ada titik temunya, tapi kita di tingkat Kecamatan terus berupaya untuk mencari penyelesaiannya dengan melibatkantokoh masyarakat dan tokoh adat yang ada di tiap Desa yang bermasalah soal tapal batasnya, pungkas Zainul Anwar. (Jun)
