PAINAN, RELASIPUBLIK – Bupati Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Hendrajoni, meninjau proyek pembangunan Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, (Pemkab Pessel) di Ampang Tulak Tapan Kecamatan Basa IV Balai Tapan, Rabu (16/10).
Peninjauan proyek pembangunan Kantor Perwakilan Pemkab Pessel tersebut dilakukan Bupati Hendrajoni, usai menghadiri acara survei akreditasi Puskesmas Ranah IV Hulu Tapan oleh tim penilaian akreditasi pusat.
Dalam kesempatan Bupati Hendrajoni, mengingatkan, kontraktor melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan sehingga hasilnya baik dan berkualitas.
“Kontraktor harus mengerjakan proyek dengan benar, tidak boleh asal jadi,” katanya.
Menurut Bupati Hendrajoni, pembangunan kantor perwakilan Pemkab Pessel tersebut bertujuan untuk mendekatkan pelayanan publik bagi masyarakat Pesisir Selatan, khususnya mereka yang tinggal di bagian selatan daerah ini.
Dijelaskan, munculnya kebijakan membangun kantor perwakilan di Tapan, setelah melihat dan mendengarkan keluhan masyarakat terutama mereka yang tinggal di enam kecamatan eks Pancung Soal (Kecamatan Air Pura sampai Kecamatan Silaut).
“Masyarakat yang berada di Kecamatan Air Pura sampai Silaut kalau hendak mengurus keperluan administrasi ke Painan harus menempuh jarak sampai seratus kilometer lebih,” kata bupati.
Akibat jauhnya jarak tempuh tentu saja berdampak kepada tingginya biaya yang dikeluarkan masyarakat dan lamanya waktu yang dibutuhkan.
“Bahkan ada diantara masyarakat yang terpaksa bermalam di Painan, karena apa yang diurusnya belum tuntas,” sebut bupati.
Jika kantor perwakilan Pemkab Pessel terdebut selesai dibangun pemerintah menempatkan aparat kabupaten di kantor tersebut.
” Segala hal yang biasa diurus ke Painan seperti perizinan, BPJS atau administrasi Kependudukan, dapat dilayani di kantor perwakilan,” jelas bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang Kabupaten Pesisir Selatan Era Sukma Munaf , ST, MM mengatakan, pembangunan kantor perwakilan Pemkab Pessel, di Tapan, direncanakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 11 milyar.
“Pelaksanaannya dengan sistem multi years tahun 2019 dan 2020” kata Era Sukma Munaf.***