PAINAN, RELASIPUBLIK — Bupati Pesisir Selatan. Hendrajoni menyebutkan, bahwasanya salah satu sejarah “Gadi Basanai” akan diangkat ke layar lebar oleh Ketua PKK setempat, Lisda Hendrajoni.
“Itu sekarang ini telah hampir setengah perjalanannya dalam membuat film, dan ini memang kita inginkan mengangkat ke layar lebar budaya kita sehingga dikenal orang banyak,” ucapnya. Senin 17/02 silam, pada saat menghadiri kegiatan Musrenbang Kecamatan Batang Kapas.
Perihal itu disampaikannya setelah mendengar informasi bahwasanya akan ada tokoh masyarakat setempat, bernama mukhlis katar akan menghibahkan tanahnya kepada pemerintah daerah seluas 26,5 hektar dan berlokasi di kawasan bukit Gadi Basanai, yang terletak di Nagari Lubuk Nyiur.
“Nah, saya kaget juga, jangan-jangan sejarah ini yang akan disusun oleh beliau itu (Lisda-Red) bersama dengan tim nya dari ISI Padang Panjang,” tambahnya.
Ia menjelaskan, bahwasanya proses pembuatan filmnya itu Lisda Hendrajoni memiliki peran disana, namun ia tidak tau persis seperti apa perannya, namun sepengetahuannya pengangkatannya berasal dari Dikti, dan selanjutnya Pemda hanya memfasilitasi kegiatan.
“Jadi bagus sekali kalau kita sama-sama mengetahui, jangan-jangan memang Budaya Gadi Basanai ini yang diangkatnya, kita akan tonton nantinya,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia mengucapkan terima kasih kepada tokoh masyarakat tersebut yang telah mau menghibahkan tanahnya kepada pemerintah daerah dan selanjutnya akan dikoordinasikan akan dibangun apa nantinya dilokasi itu.
“Kalau bisa kita bangun Boarding School, karena pembangunan awalnya direncanakan di Lengayang tapi tidak jadi karena struktur tanahnya gambut, kemudian perang kita arahkan ke Tarusan tapi tanahnya masih bermasalah, berkemungkinan akan kita bangun disini nantinya, tapi kita cek dulu,” ulasnya.
Jika deal dibangun Boarding School, maka Dilokasi itu akan dibangun banyak bangunan dan gedung, termasuk masjid.
“Harapan dari pemilik tanah ini memang dibangun masjid, dan kita akan bangun nantinya masjid dilokasi itu,” cetusnya.
Sementara itu, Mukhlis Katar tokoh masyarakat setempat dan sekaligus orang yang menghibahkan tanah ke Pemerintah Daerah setempat membenarkan bahwasanya ia menghibahkan tanah.
“Benar, dan kami ikhlas, kami hanya minta dilokasi itu nantinya dibangunkan masjid, itu menjadi bekal bagi kami nantinya,” ucapnya.
Ditanya mengenai luas lahan yang dihibahkan ke pemerintah daerah tersebut, ia menyebutkan seluas 26,5 hektar.
“13 hektar sudah ada sertifikat-nya, dan selebihnya masih dalam proses di BPN,” tutupnya.(BK)














