JAKARTA,RELASIPUBLIK— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dampak banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera masih sangat serius. Hingga Selasa, 16 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia tercatat 1.053 orang, sementara 200 orang masih dinyatakan hilang dan 606.040 warga terpaksa mengungsi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan seluruh sumber daya nasional terus dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban, distribusi logistik, serta pemulihan akses wilayah terdampak. “Operasi kemanusiaan masih berlangsung secara intensif di tiga provinsi utama terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujarnya.
Berdasarkan data BNPB, Provinsi Aceh menjadi daerah dengan jumlah korban paling tinggi. Hingga pertengahan Desember, tercatat 449 orang meninggal dunia, 31 orang hilang, dan 571.201 warga mengungsi akibat banjir bandang dan longsor.
Operasi pencarian dan pertolongan di Aceh tersebar di sejumlah kabupaten, meliputi Bener Meriah (14 orang hilang), Aceh Utara (6 orang), Aceh Tengah (4 orang), Bireuen (3 orang), Nagan Raya (3 orang), serta Aceh Tamiang.
Dalam mendukung kebutuhan dasar pengungsi, BNPB mencatat distribusi logistik di Aceh telah mencapai 20,40 ton, terdiri dari 15 sorti jalur udara seberat 14,57 ton dan 1 sorti jalur darat seberat 5,83 ton. “Distribusi sempat terkendala cuaca ekstrem yang membatasi operasional pesawat dan helikopter,” kata Suharyanto.
Sejumlah ruas jalan nasional di Aceh masih dalam tahap perbaikan. Jalur Pidie Jaya–Bireuen kini telah tersambung melalui Jembatan Krueng Meureudu dan dapat difungsikan secara terbatas. Ruas Langsa–Kuala Simpang tengah dibersihkan dari sedimen dengan target rampung pada 19 Desember 2025.
Sementara itu, ruas Geumpang–Pameue–Genting Gerbang–Simpang Uning masih terputus akibat tiga jembatan rusak dan longsor. BNPB menargetkan jalur Pameue–Takengon dapat dilalui kendaraan roda empat pada 20 Januari 2026, setelah pemasangan jembatan bailey dan penimbunan badan jalan.
Untuk ruas Batas Gayo Lues–Kutacane, dua jembatan putus telah ditangani dengan pemasangan jembatan bailey. Target fungsional ditetapkan pada 27 Desember 2025.
Distribusi Energi Aceh Gunakan Jalur Darat, Laut, hingga Udara
Di tengah keterbatasan akses, distribusi energi di Aceh tetap berjalan. Pasokan BBM untuk Banda Aceh, Pidie Jaya, dan Bireuen dialihkan melalui jalur laut dari Lhokseumawe. Di Bireuen, distribusi LPG bahkan dilakukan dengan metode penyeberangan tali baja akibat jembatan terputus.
Untuk wilayah Bener Meriah, pengiriman LPG menggunakan helikopter dengan metode sling load. Sedangkan Aceh Timur dan Langsa masih dapat dilayani melalui jalur darat dari Aceh Tamiang.
Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan tambahan pasokan LPG dari Dumai, Palembang, Batam, dan Jawa yang dijadwalkan tiba 20 Desember 2025. Total bantuan LPG yang telah disalurkan mencapai 983 tabung, termasuk 739 tabung Bright Gas 12 kilogram untuk dapur umum.
Sumatera Utara: SAR Terfokus di Empat Sektor.
Di Sumatera Utara, BNPB mencatat 360 orang meninggal dunia, 79 orang hilang, dan 21.579 warga mengungsi. Operasi SAR dibagi ke dalam empat sektor utama.
Di Tapanuli Tengah, pencarian dilakukan di Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair, dengan 45 orang hilang. Di Tapanuli Selatan, pencarian terpusat di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, dengan 30 orang hilang. Sementara di Kota Sibolga, satu orang masih dinyatakan hilang di kawasan Pancuran Gerobak.
Distribusi logistik di Sumut telah dilakukan melalui empat sorti jalur udara dengan total berat 1,93 ton. Selain itu, perbaikan jembatan bailey dan jalan dilakukan di enam titik kritis. BNPB juga mengerahkan 3 helikopter, 1 kapal laut, serta 31 truk untuk mendukung operasi darurat dan modifikasi cuaca.
Sumatera Barat: Jalur Strategis Masih Diperbaiki
Di Sumatera Barat, bencana menyebabkan 244 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, dan 13.260 warga mengungsi. Operasi SAR tersebar di lima sektor, meliputi Kabupaten Agam, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan Tanah Datar, dengan fokus pencarian di aliran Sungai Batang Anai dan kawasan Malalak–Palembayan.
Distribusi logistik di Sumbar mencapai 11,2 ton, terdiri dari 6 sorti jalur udara seberat 4,4 ton dan 2 trip jalur darat seberat 6,8 ton.
Akses jalan nasional Padang–Bukittinggi via Lembah Anai masih dalam tahap akhir perbaikan dengan progres 92 persen. Jalur tersebut telah dapat dilalui truk material, namun belum dibuka penuh untuk umum. BNPB menetapkan skema buka-tutup mulai 16–21 Desember, dengan akses terbatas pada sore hingga pagi hari.
Untuk jalan provinsi Padang Pariaman–Agam via Malalak, terdapat 9 titik longsor dan terban. Hingga kini, 5 titik telah dibuka untuk kendaraan roda empat, 1 titik untuk roda dua, dan 2 titik masih dalam proses penanganan. Satu titik jalan terban sepanjang 200 meter di ruas Koto Mambang–Balingka telah mencapai progres 85 persen.
BNPB Pastikan Operasi Terus Berjalan
Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa seluruh operasi penanganan bencana masih akan terus diperkuat, baik dari sisi pencarian korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, maupun pemulihan infrastruktur. “Prioritas utama kami adalah keselamatan masyarakat dan percepatan akses agar bantuan dapat menjangkau seluruh wilayah terdampak,” ujarnya.
BNPB juga mengerahkan dukungan operasi modifikasi cuaca, alutsista udara, laut, dan darat untuk menekan potensi bencana susulan, sekaligus mempercepat pemulihan di Sumatera.(deri)














