LAGAN MUDIK PUNGGASAN — Hidup dalam keterbatasan selama bertahun-tahun tak menyurutkan semangat Nenek Sitiar (72), warga Kampung Lagan Gadang Mudik, Kecamatan Linggo Sari Baganti. Rumah yang ditempatinya telah lama tak layak huni—rapuh, bocor, dan nyaris roboh. Namun, di usia senjanya, ia tetap tegar menjalani hari.
Beruntung, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 Kodim 0311/Pesisir Selatan tahun 2024 datang membawa harapan baru. Rumah nenek Sitiar menjadi salah satu sasaran rehab rumah tidak layak huni (RTLH) oleh Satgas TMMD.
“Alhamdulillah, rumah saya akhirnya diperbaiki. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Sekarang saya bisa merasa lebih aman dan nyaman,” ujar nenek Sitiar dengan mata berkaca-kaca, Jumat (26/7).
Sejak proses rehab dimulai, senyum bahagia tak henti-hentinya menghiasi wajah nenek Sitiar. Ia pun dengan semangat membantu personel TNI, meski dengan keterbatasan fisik.
Personel Satgas TMMD, Serda Agus Maryadi, menyebut gotong royong menjadi kunci keberhasilan program ini. “Kami dan masyarakat saling bahu-membahu menyiapkan adukan semen dan material lainnya. Kekompakan ini adalah bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ujarnya.
Pembangunan rumah nenek Sitiar menjadi bagian dari kegiatan TMMD yang difokuskan untuk memperbaiki rumah warga kurang mampu. Program ini didukung oleh Baznas Provinsi Sumatera Barat dan Baznas Kabupaten Pesisir Selatan.
“Rehab RTLH ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan rumah yang layak, kehidupan warga akan lebih sejahtera,” tambah Serda Agus.
Ia juga berharap semangat kebersamaan antara TNI dan masyarakat terus terjaga dan menjadi contoh dalam upaya pembangunan berkelanjutan di daerah.
Kini, rumah baru mulai berdiri kokoh di atas tanah yang dulu nyaris runtuh. Dan di tengah tumpukan batako dan suara palu, ada satu harapan besar yang kembali hidup: hidup yang lebih layak dan tenang di hari tua untuk Nenek Sitiar.














