SAWAHLUNTO, RELASI PUBLIK – Sejumlah kejadian khusus dijumpai oleh tim Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Kota Sawahlunto, saat tim langsung turun ke lapangan dalam rangka monitoring proses pemungutan dan penghitungan (putung) suara hasil Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Ke Sawahlunto, tim terdiri dari Komisioner Bawaslu Sumbar Febrian Bartez dan dua orang staf, Rahmat Afrianando dan Zahra Utriza Mufidah.
Diungkapkan oleh Febrian Bartez, tim menjumpai adanya dinamika menarik terjadi dalam proses putung di kota arang tersebut. Dinamika ini merupakan satu bentuk warna dalam ajang pesta demokrasi yang wajar terjadi, apapun itu yang penting adalah solusi.
“Ada kejadian di satu TPS (red-Tempat Pemungutan Suara), jumlah suara dengan daftar hadir sesuai, namun masih ada selisih pada saat penjumlahan suara. Ini terjadi di Kelurahan Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar, di TPS 4,” sebutnya.
Selain itu, dijumpai juga kejadian di Kecamatan Lembah Segar, TPS 3 Pasar Kubang, terdapat surat suara capres dan cawapres yg dicoblos lebih dari satu dalam satu kolom, dan masalah sudah ditangani di TPS, melibatkan hingga KPU Kota Sawahlunto, dengan keputusan akhir berdasarkan pada aturan Negara, surat suara dinyatakan sah.
Selanjutnya, kejadian dijumpai di Kelurahan Kubang Silakuak Utara, Kecamatan Lembah Segar, TPS 01, ada selisih antara jumlah surat suara dengan jumlah pemilih yg hadir, juga surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP).
“Kemungkinan itu terjadi karena ada surat suara yg waktu diberikan itu berdempet, sehingga satu pemilih mendapatkan dua surat suara PPWP,” imbuh Bartez.
Kemudian, ada juga kejadian di Kolok Nan Tuo, yang jumlah surat suara sah melebihi jumlah pemilih yang ikut memilih di TPS tersebut, dengan selisih 1 surat suara PPWP.
“Terkait koordinasi, jauh hari kita sudah koordinasikan dengan teman-teman Kabupaten/Kota se-Sumbar untuk lakukan pengawasan yang ketat di saat putung dan saat rekapitulasi perolehan suara, termasuk ke Bawaslu Kota Sawahlunto,” pungkas Bartez.
Sementara, Ketua Bawaslu Kota Sawahlunto Junaidi Hartoni, yang bersama dengan tim dari Provinsi turun memantau langsung ke TPS-TPS untuk menginventarisasi kejadian-kejadian khusus di lapangan, menyebutkan bahwa pihaknya ketat melakukan pengawasan. Memang, berdasarkan pantauan wartawan, tim turun dari TPS ke TPS hingga tengah malam, menjumpai titik-titik yang menemukan kendala dalam proses putung, dan langsung mencarikan solusinya.
“Kita sudah ke lapangan bersama. Ada beberapa kejadian yang dijumpai. Seperti di pasar Kubang, sudah diselesaikan secara baik dengan KPU-nya, meski sempat terjadi perdebatan mengenai pengertian norma secara umum, itu sudah selesai dan dinyatakan surat suara sah. Hari ini kita memang khusus menginventarisasi kejadian-kejadian di lapangan dan kita carikan solusi satu per satu, sambil olah TKP di lapangan,” ujar Junadi malam itu.
Dikatakan, pihaknya masih melihat sampai pascapenghitungan suara. Jika penghitungan selesai malam ini, besok dilakukan perpindahan dari TPS ke gudang PPS, dg berita acara di TPS terlebih dahulu. Dari gudang PPS, diteruskan ke gudang Panitia Pemilih Kecamatan (PPK).
Ditambahkan, semua personel di TPS juga melakukan antisipasi terhadap disalahgunakannya surat suara cadangan yang jumlahnya 2 persen dari jumlah total daftar pemilih tetap (DPT). Surat suara cadangan tersebut dihitung jumlahnya di pagi hari sebelum pemungutan suara berlangsung, dan pada sekitar pukul 13.00 WIB, semua surat suara dihitung kembali, disamakan jumlah dengan penghitungan pagi hari.
“Berapa yang terpakai, rusak, sisa cadangan, dijumlahkan harus sama. Celah penyalahgunaan tidak ada. Namun, celah kelalaian bisa jadi muncul, akibat kelelahan bisa saja. Nanti kita crosscheck lagi. Tapi untuk kondisi kesehatan jajaran hingga personel di TPS, sejauh ini di Sawahlunto ada dalam keadaan sehat semuanya,” sebutnya.