JAKARTA, RELASI PUBLIK – Direktur Bank DKI Amirul Wicaksono didapuk merangkap menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Bank DKI.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono kepada awak media, Rabu 2 Agustus 2023.
Nasruddin mengatakan, Amirul Wicaksono yang telah menjadi direktur didapuk merangkap jabatan menjadi Plt Dirut PT Bank DKI menggantikan Fidri Arnaldy.
“Amirul Wicaksono menjabat Plt Dirut Bank DKI sesuai persetujuan pemegang saham yang diputuskan dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 1 Agustus 2023 untuk mendapat kewenangan sebagai Direktur Utama hingga diangkat pejabat defenitif sesuai aturan hukum yang berlaku,” ujar Nasruddin Djoko Surjono.
Ia memaparkan, Bank DKI merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar 99,98 persen dan Perumda Pasar Jaya 0,02 persen.
“Bank DKI berdiri dan beroperasi sejak tanggal 11 April 1961, merupakan bank pembangunan daerah pertama yang lahir di Indonesia seiring terbentuknya kota Jakarta,” katanya.
Ia menjelaskan, RUPS Bank DKI mengangkat Amirul Wicaksono dalam rangka penyegaran organisasi perseroan serta untuk mendukung penerapan tata kelola perseroan yang baik.
Pergantian pengurus Perseroan dilakukan untuk peningkatan tata kelola perusahaan serta membangun sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang andal.
“Penerapan tata kelola perusahaan diharapkan mampu memperkuat posisi daya saing PT Bank DKI secara berkesinambungan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, meningkatkan corporate value serta kepercayaan stakeholders,” jelasnya.
Ia menambahkan total aset PT Bank DKI sebesar Rp 78,885 triliun, dengan total laba bersih sebesar Rp 939,114 miliar per 31 Desember 2022.
Nasruddin berharap, pergantian ini diharapkan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kapabilitas dan daya saing, serta adaptif dalam mengantisipasi dinamika perubahan teknologi perbankan.
“PT Bank DKI telah memulai sejumlah rangkaian program Transformasi 5.0 yang mencakup aspek bisnis dan support Pemprov DKI Jakarta, digital dan operations, sumber daya manusia, struktur organisasi dan budaya serta tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan,” tandasnya. (AZ)