PADANG, RELASI PUBLIK — Forum Pemuda Peduli Kesehatan Sumatera Barat atau yang lebih dikenal dengan Youth Health Forum West Sumatera (YHF-WS) mengadakan pemilihan Duta Anti Rokok 2024 yang dilaksanakan pada Sabtu 25 Mei 2024 di ruang seminar Gedung I Universitas Andalas, Limau Manis, Kota Padang.
Pemilihan Duta Anti Rokok ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Andalas Tobacco Control dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024 bertepatan pada tanggal 31 Mei 2024.
Kegiatan pemilihan Duta Anti Rokok ini bertujuan untuk membangun kesadaran anak muda dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara nyata dengan terobosan dan inovasi terkini.
Direktur Andalas Tobacco Control Kamal Kasra, SKM, MQIH, PhD mengatakan, generasi muda jangan mau hanya menjadi sasaran industri rokok. Sudah saatnya generasi muda melawan terhadap korporasi besar rokok dengan iklan dan jargon yang menyesatkan.
“Kami dari Andalas Tobacco Control, sebuah Pusat Studi dibawah Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand yang concern terhadap masalah rokok di Indonesia, khususnya di Sumatra Barat, mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk mengikuti seleksi Duta Anti Rokok Sumatera Barat 2024. Kedepan Duta Anti Rokok terpilih akan kita beri peran untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak muda, mengadvokasi dan menyampaikan aspirasi dari sudut pandang anak muda kepada pemerintah bersama dengan forum anak muda yang kita inisiasi yaitu Youth Health Forum West Sumatera,” kata Kamal Kasra, SKM., MQIH., Ph.D.
Dari peserta yang mendaftar sebagai peserta Duta Anti Rokok 2024, kemudian dilakukan seleksi sehingga mengerucut diperoleh 5 kandidat finalis yang berasal dari Prodi Gizi FKM Unand, Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Unand dan Stikes Alifah. Para finalis menyampaikan visi misinya menjadi Duta Anti Rokok dalam bentuk esai dan membuat video edukasi singkat tentang bahaya merokok.
Pada saat berdiskusi dengan topik dan pertanyaan yang disampaikan oleh dewan juri, kelima finalis sangat menguasai permsalahan rokok dan peran yang akan mereka lakukan kedepannya sebagai Duta Anti Rokok. Proses penilaian yang ketat antar finalis karena semua menampilkan performa terbaik mereka. Akhirnya terpilih dua orang yang dinobatkan sebagai pemenang Duta Anti Rokok 2024 yaitu Aldy Yusra berasal Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Listya Refialdini Khairunnisa dari Ilmu Gizi.
Aldi Duta Anti Rokok terpilih menyampaikan, bahwa persoalan rokok sampai sekarang masih menjadi isu kesehatan yang dikesampingkan. Padahal dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi yang ditimbulkah rokok dapat merusak masa depan masyarakat, khususnya pada generasi muda. Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga berbahaya bagi lingkungan. Pembakaran tembakau menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Menghentikan generasi masa depan dari konsumsi rokok adalah tanggung jawab semua.
“Kita dapat melakukan gerakan anti rokok dengan mengadopsi kebiasaan sehat, mengadakan kampanye kesadaran dan edukasi bahaya rokok, dan bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas serta Ormas,” kata Aldi Yusra.
Pandangan yang sama Listya Refialdini Khairunnisa yang akrab disapa Tya. Duta Anti Rokok terpilih ini mengatakan, sebagai generasi muda harus peduli terhadap permasalahan tentang rokok yang harus diatasi sejak dini untuk dapat menciptakan generasi berkualitas.
“Saya akan mencoba untuk membantu dalam hal meningkatkan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat luas terkait bahaya rokok bagi diri sendiri dan orang lain, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat membantu merubah pola hidup masyarakat terutama remaja menjadi lebih baik dan sehat,” ucap Tya.
Youth Health Forum West Sumatera merupakan forum anak muda dan mahasiswa peduli kesehatan yang dipimpin Syahlan, berada dibawah binaan Andalas Tobacco Control (ATC) berpusat di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand dengan Direktur ATC yaitu Kamal Kasra, SKM., MQIH., PhD. (Rilis)