PAINAN, GP — Alat pendeteksi tsunami milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel yang berada di Bukit Biawak, kecamatan IV Jurai Painan, kabupaten PesSel, raib di gondol maling, Senin (27/3).
Kabid Pascabencana dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, S. Marpaung mengatakan, alat itu diketahui hilang saat tim dari provinsi melakukan pengecekan ke lokasi.
Sebab, sejak tanggal (26 Februari 2017), orari dan alarm pendeteksi peringatan tsunami tidak aktif lagi. Namun, setiba dilokasi alat tersebut sudah hilang.
“Kami mengetahuinya setelah tim teknisi dari provinsi Sumbar melakukan pengecekan kelapangan. Namun, alat itu sudah tidak ada lagi,” katanya.
Dia menyebutkan, pada saat itu, terlihat pintu dalam keadaan terbuka, dan ada bekas congkel dan rusak akibat dibobol. “Kondisi ini tentu sangat berisiko pada daerah kita, karena tidak bisa lagi mendeteksi bencana tsunami secara dini,” sebutnya.
Dia menerangkan, alat tersebut dapat mendeteksi bahaya Tsunami di beberapa kecamatan, seperti kecamatan Bayang, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, dan sejumlah kecamatan lainnya.
Selain repeater kata dia, sambungan radio antar instansi pemerintahan seperti BPBD dan PMI juga hilang, sehingga komunikasi jarak jauh tidak bisa dilakukan.
Dihubungi terpisah, Kapolres Pessel AKBP Deni Yuhasdi, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Muhardi Ilyas membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, laporan yang diterima saat itu adalah tentang tindak pidana pencurian.
“Kerugian kita perkirakan sekitar satu miliar. Pihak kita melalui jajaran telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk upaya penyidikan lebih lanjut,” tutupnya. (fk)