Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAOPINITERBARU

Aksi Sejuta Buruh Pada 10 Agustus 2023 Bisa Menjadi Penakar Menang Atau Tidaknya Partai Buruh Pada Pemilu 2024

199
×

Aksi Sejuta Buruh Pada 10 Agustus 2023 Bisa Menjadi Penakar Menang Atau Tidaknya Partai Buruh Pada Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini
Jacob Ereste (Foto dok/pribadi)

Penulis: Jacob EresteĀ 

Aksi sejuta buruh yang akan dilakukan pada 10 Agustus 2023, merupakan bagian dari show force (unjuk kekuatan) masyarakat sipil yang erat kaitannya dengan pesta demokrasi — Pemilu — 2024. Karena itu, sejauh mana koneksinya dengan Partai Buruh akan menunjukkan perbawa tersendiri bagi kaum buruh maupun Partai Buruh.

Soliditas Partai Buruh akan mendapat dukungan sepenuhnya dari kaum buruh, manakala fungsi dan peran serikat buruh mampu diposisikan sedemikian rupa, sehingga mampu memobilisasi kaum buruh sebagai pendukung utama partai buruh.

Dari pengalaman ikut membangun partai buruh pasca reformasi 1998, pasti bisa banyak dipetik dari pengalaman pahit mendorong Partai Buruh Nasional (PBN) hingga malih menjadi PBSD (Partai Buruh Sosial Demokrat) akibat keok para Pemilu sebelumnya dan masih ingin bertarung pada Pemilu berikutnya.

Kegemilangan Partai Buruh di berbagai negara yang unggul menguasai parlemen, memang menjadi model yang dicontoh oleh penggagas partai buruh di Indonesia. Namun dalam prakteknya tidak mampu sepenuhnya dicopy paste, karena terlanjur dibuai oleh kesuksesan yang gemilang dari model yang cuma dicomot bungkus luarnya saja.
Karena arogansi pengurus partai merasa lebih dalam banyak hal dibanding pengurus organisasi buruh. Akibatnya, semua seakan dapat diatur oleh orang-orang partai yang menang sangat ambisius-egoistik untuk menjadi penguasa, sehingga banyak hal seakan bisa dan boleh diatur sekehendak hatinya sendiri.

Apalagi bila orang partai merasa yang memiliki banyak dana dan merasa sudah lebih dari cukup untuk membiaya seluruh kegiatan yang bisa dikalaborasikan antara partai buruh dengan organisasi buruh.

Cilakabya, ketika orang partai sudah merasa lebih dekat dengan kaum buruh ada kecenderungan untuk melupakan organisasi buruh atau bahkan berhasrat pula untuk menyingkirkan sama sekali pengurus organisasi buruh.

Itu sebabnya, kehadiran personil serikat buruh di dalam partai buruh acap menjadi bulan-bulanan politisi buruh yang belum sepenuhnya matang berorganisasi maupun berpolitik yang khas langgang dari kaum buruh.

Karena itu menyimak semangat Partai Buruh ingin bertarung dalam Pemilu 2024, jadi sungguh menarik mengikuti gerakan kaum buruh yang hendak membanjiri kota Jakarta dengan sejuta massa aksinya pada 10 Agustus 2023 dalam kaitannya dengan keberadaan partai buruh yang sepatutnya telah tampil dengan berbagai perform yang menarik, mulai dari seminar, membahas isu buruh terkini seperti maraknya tenaga kerja asing yang amat sangat meresahkan rakyat, tapi justru terkesan dilihat dingin oleh organisasi buruh maupun partai buruh.

Masalah-masalah yang meresahkan warga masyarakat serupa itu, pasti akan mendapat penilaian tersendiri dari rakyat non buruh. Sebab keresahan serupa menjadi bagian dari rasa kecemasan segenap warga bangsa Indonesia yang terus diserbu oleh tenaga kerja asing. Sementara pemerintah terkesan melakukan pembiaran, atau bahkan merentangkan ikut merentangkan karpet merah supaya investasi yang tampak seret masuk bisa mengucur seperti hujan yang tercurah dari langit.

Kegamangan pihak pemerintah untuk mengajak investor masuk ke negeri ini, tampak memberi kemanjaan khusus pada tenaga kerja asing yang mau mereka boyong bersama ke negeri ini. Seperti proyek IKN ((Ibu Kota Negara) yang telah dijajakan ke nana-mana itu, toh masih kelimpungan juga. Padahal, beragam fasilitas dan kemudahan sudah ditawarkan sedemikian rendah dan mudah serta murah, toh proyek IKN belum juga bisa melaju pesat pelaksanaannya.

Dalam kondisi dan situasi seperti itulah ketenagakerjaan dan usaha serta peluang bagi kaum buruh Indonesia sangat mengangankan terbukanya peluang kerja bagi anak bangsa sendiri, membaiknya kondisi kerja dan tingkat kesejahteraan yang lebih manusiawi, patut dilihat dalam ekspresi aksi kaum buruh yang diklaim sejuta jumlahnya itu akan parade keliling Jakarta untuk kemudian berkumpul di Monumen Nasional kawasan Istana Negara Jakarta.

Jumlah buruh sebanyak itu — setidaknya bisa membludak sepanjang jalan Muhamad Husni Thamrin, Jakarta, jelas merupakan potensi massa pendukung yang sangat signifikan bagi partai buruh. Soalnya, adakah jalinan harmoni antara organisasi buruh — sebagai pengasuh massa buruh — memiliki kemesraan jalinan dengan partai buruh ?

Setidaknya, itulah yang ingin ditonton oleh orang banyak dari aksi sejuta kaum buruh bersama serikat buruh dan partai buruh. Takaran hubungan jalinan yang harmoni ini dapat dijadikan patokan menang atau tidaknya partai buruh pada Pemilu 2023 nanti.

 

Banten, 6 Agustus 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *