DHARMASRAYA, RELASIPUBLIK – Sebagai salah satu raksasa ekonomi di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Dharmasraya tampaknya tidak ingin tertinggal dalam pembangunan infrastruktur nasional. Di saat pemerintah pusat pimpinan Presiden Jokowi membangun jalan tol Sumatera, Bupati Dharmasraya Sutan Riska buru buru melobi istana agar dibangunkan pula jalan tol yang bisa tembus ke Kabupaten Dharmasraya dan beberapa kabupaten di sekitarnya.
Dharmasraya, menurut Sutan Riska, akan menjadi panglima dalam memperjuangkan terbangunnya akses jalan tol ke Dharmasraya dan Kabupaten di sekitarnya. “Saya sudah sampaikan ke Pak Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, saya juga sudah berkoordinasi dengan Pak Gubernur Riau, Pak Wako Sawahlunto, pak Bupati Solok Selatan dan lain lain. Beliau beliau mendukung dan akan saling bergandeng tangan bersama kita untuk berjuang agar pemerintah pusat dapat membangun tol ke Dharmasraya,” kata Sutan Riska dalam rapat paripurna DPRD memperingati HJK ke 16, Selasa (7/1/20).
Menurut analisa bupati termuda di Indonesia itu, dengan selesainya jalan tol Padang-Pekan Baru, maka kabupaten dan kota yang berada di selatan dan tenggara Kota Padang bakal selesai. “Tak ada yang lewat lagi ke daerah kita. Selesai kita. Oleh karena itu harus ada upaya agar kita tetap eksis,” kata Sutan Riska. Katanya, Dharmasraya akan menjadi sentra dalam pembangunan jalan tol dari Kuantan Singingi ke kawasan Sumatera Barat.
Dharmasraya sendiri sebagai kabupaten dengan pertumbuhan ekinomi yang tinggi dan kini sedang membenahi sektor periwisata melalui Festival Pamalayu, tentu akan membutuhkan infrastruktur sekelas jalan tol. Jalan tol ini akan meningkatkan jumlah orang dan barang yang masuk dan keluar dari Kabupaten Dharmasraya. Karena itu tepat sudah langkah yang sudah dilakukan oleh Sutan Riska.
Wagub Sumatera Barat Nasrul Abit dalam pidatonya di atas mimbar DPRD Kabupaten Dharmasraya, menghujani Sutan Riska atas langkah akselerasi yang sudah dan akan dilajukannya. “Selama ini kita gembar gembor mengenai industri 4.0, ya ini Sutan Riska ini contohnya. Dia milenial dan punya kelebihan. Kita harus akui ini. Tidak semua kepala daerah punya kelebihan seperti Sutan Riska. Dia begitu mudah keluar masuk istana dan dia bisa bertemu mbak Mega kapan saja,” kata orang kedua di Provinsi Sumatera Narat ini.**