PAINAN, RELASIPUBLIK – Tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Pesisir Selatan beberapa hari lalu, menyebabkan pagar Sekolah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awal (MDTA) Al-Ma’rifah di Kenagarian Langgai, Kecamatan Sutera, ambruk sepanjang lebih kurang 30 meter. Minggu, (31/12/2017).
Kepala Sekolah MDTA Al-Ma’rifah Roni Syaputra, menjelaskan, rusaknya sebagian pagar dan halaman sekolah tersebut, murni disebabkan oleh perubahan cuaca yang tak menentu. Kondisi itu, kata dia, dikarenakan hujan yang terus berkepanjangan sejak beberapa bulan terakhir.
“Saat kejadian, hari hujan lebat. Beruntung tidak ada korban jiwa. Apalagi akses jalan kesini sangat sulit, jaringan Hp susah, akibatnya kami kesulitan berkomunikasi dengan pihak luar,” terangnya. Rabu, (3/1).
Dikatakannya, meski tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian itu, pihak Sekolah mengaku mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Atas kejadian itu, ia berharap kepada pemerintah agar segera melakukan pembenahan pagar demi kelancaran proses belajar mengajar (PBM) para siswa/siswi.
“Kami berharap pemerintah segera melakukan pembenahan Sekolah MDTA Al-Ma’rifah ini. Sebab, sangat dikhawatirkan akan berpengaruh pada bangunan lain, karena posisinya sudah sangat miring akibat kikisan air hujan,” sebutnya lagi.
Lebih lanjut kata dia, meski saat ini tidak mengganggu proses belajar mengajar para siswa/siswi, namun tetap membahayakan bagi mereka, sebab posisi Sekolah persis terletak di tepi bukit.
“Kalau tidak segera ditangani, kami dari pihak sekolah dan orangtua yang menitipkan anak mereka siswa/siswi sebanyak 70 orang merasa takut dan cemas saat melakukan proses belajar mengajar. Dan mereka tentu tidak akan kosentrasi ketika dibangku pelajaran. Semoga kondisi ini segera mendapatkan solusi terbaik dari pemerintah daerah, provinsi hingga pusat,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Pessel Lisda Rawdha, ketika dihubungi Haluan, mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Pihaknya berjanji akan mencarikan solusi dan melakukan pembenahan Sekolah MDTA Al-Ma’rifah ini. Sebab, sangat dikhawatirkan akan berpengaruh kepada kosentrasi anak dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
“Kita dari PKK ada program Dunsanak Mambantu Dunsanak (DMD). Nanti akan kita survey dulu lokasinya, kalau memang harus dibangun ulang, nanti akan kita upayakan anggarannya lewat Saleema Foundation. Jadi kita usahakan masuk program tahun 2018,” jelasnya. (Rel/Ks)