PADANG, RELASIPUBLIK–Menghadapi pemilihan umum (pemilu) serentak tahun 2024, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Padang Aidil Ichlas berharap, jurnalis dapat menyampaikan informasi terkait isu-isu penting yang jarang dilirik selama ini.
“Kecenderungan berita selama ini hanya melirik siapa calon dan siapa maju. Nah, pada pemilu kali ini, agar kawan-kawan jurnalis lebih membuka isu penting tapi jarang dilirik oleh jurnalis selama ini. Misalnya, hak pilih masyarakat di daerah jauh. Atau masalah aksesibilitas,” ungkap Aidil, Selasa (31/1).
Untuk menyampaikan isu-isu penting ini, AJI Kota Padang beberapa bulan lalu bekerjasama dengan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), untuk membekali pengetahuan belasan jurnalis dari berbagai media di Sumbar.
“Melalui pelatihan yang digelar selama tiga hari di Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar itu, membuka cakrawala jurnalis untuk bisa memberitakan berbagai hal terkait isu penting pemilu,” terangnya.
Aidil juga menekankan agar jurnalis menjaga independensi di berbagai tempat, selama proses pemilu dilaksanakan. Tidak hanya dari segi pemberitaan saja, tetapi independensi sangat penting dalam kehidupan keseharian dan media sosial. Jangan memperlihatkan dukungan kepada siapa pun calonnya.
“Ada kawan-kawan dengan lantang menyebutkan dirinya tim calon ini, ring satu calon ini. Ini berdampak penilaian publik terhadap dirinya, termasuk pemberitaan dan media tempat dia bekerja,” tegasnya.
Hal ini menurutnya juga bisa berdampak rentan terhadap keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugas peliputan. Misalnya, ada jurnalis tim calon ini, tapi ketika datang ke tim lawan calon, maka bisa berdampak penilaian negatif dari tim calon lawan terhadap dirinya. Bahkan tim calon lawannya menutup diri dan jurnalisnya bisa diusir oleh tim calon lain.
“Ada pernah kejadiannya di salah satu daerah di Sumbar. Jadi kami ingatkan kepada Anggota AJI Padang, agar menjaga independensi. Jangan memperlihatkan dukungan secara pribadi atau pemberitaan,” terangnya.
Terkait pengawasan dan antisipasi kecurangan pemilu, Aidil juga mengajak jurnalis dalam pemberitaannya dapat juga ikut menyorotnya.
“Namun, jangan mencap ada kecurangan, jika ada temuan, perlu dilakukan konfirmasi. Setelah itu silahkan serahkan kepada pihak yang berwenang untuk memverifikasi kecurangan, melalui lembaga Bawaslu,” tambahnya.
Aidil juga mendorong jurnalis yang bertugas melaksanakan liputan pemilu, agar memahami regulasi pemilu dalam setiap tahapan-tahapanya. Sehingga diketahui mana yang dugaan pelanggaran dan adanya kesalahan. “Jangan sampai jurnalias tertipu pihak-pihak tertentu gara-gara tidak paham aturan,” tegasnya.
Tidak hanya melaksanakan pelatihan dengan menjalin kerjasama dengan Perludem, terkait kemitraan mengawal pemilu, Aidil mengungkapkan, dirinya sebagai Ketua AJI Padang juga telah bertemu pihak Polda Sumbar.
Aidil mengungkapkan sebenarnya, tidak hanya diwaktu pemilu ini saja bermitra, tetapi jurnalis itu sebenarnya sudah lama bermitra dengan kepolisian.
“Kemarin juga ada Polda Sumbar mengajak bermitra mengawal pemilu ini. Sebenarnya jurnalis sudah lama bermitra dengan kepolisian. Kami bukan intel yang bekerja memberikan laporan kepada kepolisian. Dalam kemitraan selama ini pelaporan dari kawan-kawan jurnalis yang dilakukan hanya dalam bentuk berita,” tegasnya.(**)