Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAHUKUM & KRIMINALPERISTIWATERBARU

CEGAH PERBUATAN MAKSIAT, WAWAKO PIMPIN GIAT  DI MALAM VALENTINE DAY

177
×

CEGAH PERBUATAN MAKSIAT, WAWAKO PIMPIN GIAT  DI MALAM VALENTINE DAY

Sebarkan artikel ini

PAYAKUMBUH, RELASIPUBLIK – Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz turun langsung memimpin pasukan gabungan tim 7 yang menyisir lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat maksiat, Kamis (14/02/2019) malam.

Operasi giat malam tersebut menargetkan anak-anak muda yang rentan berbuat maksiat di malam Valemtine Day , melibatkan Satpol PP, Polisi, TNI dan BNNK Payakumbuh yang mulai  pukul 23.30 WIB dengan membagi dua tim.

Tim pertama dipimpin langsung oleh Wakil Walikota sedangkan tim kedua di pimpin oleh Kapolsek Payakumbuh Kota, AKP Julianson.

Wilayah yang disisir oleh tim pertama mengarah ke Koto Nan Ampek sampai ke simpang Parik, Lamposi Tigo Nagari. Untuk tim kedua mengarah ke Limbukan hingga Tiaka.

Dalam penyisiran ini tim pertama, beberapa hotel, tempat kos, kontrakan dan tempat hiburan yang diperiksa oleh tim 7. Tidak ada ditemukan pasangan illegal yang berbuat maksiat, hanya saja petugas menemukan beberapa pasangan yang melakukan nikah siri.

Kemudian di Emstru Karaoke, petugas menemukan beberapa botol minuman keras dengan kadar alkohol di atas 5 persen yang baru saja di tinggalkan oleh tamu sehingga membuat Kasat Pol PP Payakumbuh, Devitra meradang karena manager Emstu telah melanggar perjanjian izin usaha yang melarang menjual, menyediakan atau memperbolehkan masuk minuman keras dengan kadar alkohol di atas 5 persen.

Sedangkan penyisiran tim kedua, petugas berhasil mengamankan 5 orang remaja yang satu diantaranya adalah perempuan di salah satu cafe kawasan Koto Nan IV. Kelima orang ini kedapatan meminum minuman keras dan harus dibawa ke Mako Pol PP Payakumbuh untuk diproses lebih lanjut.

Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengatakan Giat malam yang dilakukan oleh tim gabungan ini dalam bentuk mencegah terjadanya kemaksiatan oleh masyarakat pada malam Valentine Day.

Budaya ini sangat rentan menjerumuskan generasi muda kepada prilaku seks bebas dan  bertentangan dengan komitmen Pemko Payakumbuh yang sedang gencar melawan Penyakit Masyarakat (PEKAT).

“Alhamdulillah sampai pukul 04.00 WIB kami mengitari Kota Payakumbuh dan melakukan pengechekan terhadap aktivitas warga di tempat hiburan, kontrakan, kost dan cafe, tidak ada ditemukan hal-hal berbau kemaksiatan. Hanya kedapatan lima remaja yang sedang pesta minuman keras di salah satu cafe,” kata Erwin Yunaz.

Dengan sepinya aktivitas malam ini, Wakil Walikota mengaku bersyukur bahwa warga Kota Payakumbuh mendengarkan surat himbauan Pemko Payakumbuh yang melarang adanya kegiatan maupun aktivitas perayaan Valentine Day.

Semetara itu Kasat Pol PP Payakumbuh, Devitra mengatakan dalam penyisiran di beberapa tempat, petugas hanya menemukan 3 pasangan yang nikah siri dikontrakan berbeda di kawasan Simpang Napa dan Simpang Parik.
“Bagi pasangan nikah siri ini, kami data dikontrakannya, tidak dibawa ke Mako Pol PP. Kemudian diminta untuk mengurus surat nikah secara resmi,” kata Devitra.

Sedangkan lima remaja yang terjaring karena pesta minuman keras ini dilakukan pendataan dan test urine. Kemudian dilepas pagi harinya setelah dijemput oleh orang tua masing-masing.

“Hasil test urine remaja ini semuanya negatif. Mereka hanya diminta untuk membuat surat pernyataan dihadapan orang tuanya masing-masing untuk tidak mengulangi hal serupa dikemudian hari. Kemudian dikembalikan kepada pihak keluarga,” katanya.

Dibandingkan pada malam Valentine tahun 2018 kemarin, pada malam ini aktivitas masyarakat jauh menurun. Tidak ada terlihat aktivitas keramaian di tepi jalan, cafe, tempat hiburan, karaoke dan tempat umum.
“Sekarang sangat jauh menurun dibandingkan tahun lalu,” katanya . (hs/Armen)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *