Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPARIWISATATERBARU

Start Etape 8 di Carocok Painan, Bupati Hendrajoni : 2019 Kawasan Mandeh Diusulkan Masuk Jalur TdS

209
×

Start Etape 8 di Carocok Painan, Bupati Hendrajoni : 2019 Kawasan Mandeh Diusulkan Masuk Jalur TdS

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menyebutkan, Tour de Singkarak (TdS) 2018, etape 8 yang berlangsung di Pantai Carocok, Painan, diharapkan mampu mendongkrak kemajuan pariwisata di daerah itu.

“TdS merupakan ajang kejuaraan balap sepeda resmi, dari Persatuan Balap Sepeda Internasional. Jadi, kita harapkan iven berskala internasional ini, mampu memberikan dampak yang positif bagi kemajuan daerah dan masyarakat, khususnya di bidang pariwisata,” kata Bupati Hendrajoni, saat pelepasan peserta etape 8 TdS 2018. Minggu, (11/11). Pukul 12.00 Wib.

Ia menyebutkan, kegiatan itu adalah yang ke 10 kali di gelar sejak 2009. Bahkan, lanjut bupati, Menteri Pariwisata, Arif Yahya, mengatakan, TdS merupakan tour sepeda nomor 3 terbesar di dunia, dan nomor 1 tertua di Indonesia. Menurutnya, banyak daerah lain yang terinspirasi dan mencontoh kegiatan tersebut. Sebab, iven itu mampu mempromosikan potensi pariwisata hingga manca negara.

“Namun, persoalannya sekarang, bagaimana kita mampu mengambil momentum TdS ini untuk bisa memaksimalkan segala potensi yang ada di daerah, terutama di bidang pariwisata. Dan ini merupakan tantangan bagi kita semua,” ujarnya.

Bupati menuturkan, untuk TdS 2019, pihaknya bakal mengusulkan kepada Menteri Pariwisata dan Gubernur Sumbar, agar rute yang dilalui pebalap TdS nantinya, bisa melewati Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, yang keindahan view lautnya sangat mempesona.

“Insya Allah kalau tidak ada aral melintang, akhir 2018 jalan ke Mandeh, selesai kita bangun,” ucapnya.

Untuk meramaikan iven berskala internasional tersebut, ia selaku kepala daerah, bakal mengajak Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, untuk bergabung dengan iven TdS tersebut.

“Jika daerah tetangga kita bergabung, maka Pesisir Selatan, bisa menjadi tempat start sekaligus finish pada pehelatan TdS mendatang. Dalam artian, pesertanya semakin banyak dan daerah yang dilalui semakin luas,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Pessel, Dedi Rahmanto Putra, mengatakan, TdS merupakan iven tahunan berskala besar guna menunjang kemajuan daerah di bidang pariwisata.

“Namun, kata terbesar ini mesti kita ambil dampak positifnya dan apa keuntungannya bagi daerah. Tadi, saya setuju dengan ide bapak bupati bagaimana menjadikan painan sebagai tempat start dan finish TdS. Dalam artian, sejauh mana komitmen kita memajukan kegiatan tersebut. Jika tidak, maka akan berlalu bersama angin,” ucapnya.

Ia menyebutkan, rencana bupati membuka kerjasama dengan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, merupakan ide yang sangat bagus. Hal itu diharapkan, agar rute TdS mejadi pertualangan yang baru bagi pebalap.

“Setidaknya menjadi cerminan rute baru bagi Pariwisata Sumbar. Biasanya orang pergi pariwisata, ke Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Batu Sangkar, lalu balik lagi ke Padang. Nah, denga dibukanya rute baru ini, pasti akan memiliki nilai jual yang positif untuk Pessel,” ujarnya.

Kendati demikian, Dedi Rahmanto menilai, TdS sebagai iven tahunan berskala internasional tersebut, belum banyak memberikan dampak positif bagi daerah. Ia mencontohkan, saat Pessel menjadi tuan rumah pada pehelatan grand opening TdS tahun sebelumnya. Namun, kenyataannya para pebalap menginap di Padang.

“Tadi, saya bincang bincang dengan pak bupati, kedepan jika tidak ada pihak ketiga yang berinvestasi di Pessel, maka kami sarankan perusahaan daerah yang memulai investasi. Misalnya, kita bangun sejumlah hotel di bagian strategis lain di kawasan carocok, tidak perlu terlalu besar sekitar kapasitas 25 atau 30 kamar, itu sudah cukup untuk menampung pebalap jika nantinya mereka menginap di Pessel,” tuturnya.

Selama masa periode kepemimpinan Bupati Hendrajoni, pihaknya berharap, bisa menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan lebih luas lagi. Sehingga Painan sebagai ibukota kabupaten, mampu menjadi lokomotif untuk kecamatan kecamatan penyangga.

“Misalnya, ide membuka jalur kereta gantung atau melanjutkan jembatan layang di kawasan Panasahan. Masyarakat kita berdayakakan dengan pemasangan lampu, tower atau sebagainya. Intinya, kita tidak setengah setengah membangun Pesisir Selatan. Mari bekerja sepenuh hati,” kata politisi Golkar itu.

Kegiatan saat itu dihadiri, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural selaku Calender of Event (CoE) Pariwisata Indonesia, Esti, perwakilan Gubernur Sumbar, Race Director TdS 2018, Jamaluddin Mahmood, Ketua DPRD Pessel Dedi Rahmanto Putra, Kapolres Pessel, AKBP Fery Herlambang, Dandim 0311/Pessel, Letkol (Arh) Wahyu Akhadi, Sekda Pessel Erizon, seluruh OPD beserta jajaran, Ketua TP-PKK Pessel, Lisda Hendrajoni, Kepala Instansi Vertikal dan Pimpinan BUMN, BUMD, beserta Ketua Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pessel. (Kis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *