PALU, RELASIPUBLIK – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit melakukan peninjauan kebeberapa titik bencana Gempa di Palu, Balarao, Petabo dan Jembatan Kuning Pantai Talise, dan beberapa posko pengungsi gempa Sulteng, Rabu (10/10/2018).
Wagub Nasrul Abit ketika masuk ke posko pengungsi menyempatkan diri membagikan beberapa rendang yang ada dalam mobilnya. Sapa Wagub Sumbat Nasrul Abit dengan sentuhan makanan randang ini, membuat celutup pengungsi.
” Terima kasih terlama-lama kami menerima makanan enak randang ini pak, sementara di Fb dan whastaap group sudah heboh, Merindukan enaknya makanan randang dari Sumbar yang kata banyak orang enak dan gurih”, ujar salah seorang pengungsi berteriak senang.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, jumlah 1,8 ton randang ini memang tidak akan pernah cukup untuk semua masyarakat Sulteng yang tertimpa bencana gempa dapatkannya. Bagi masyarakat yang berkeinginan makanan randang tentu meminta di posko utama seperti yang disampaikan Gubernur Sulteng Longki Djanggola.
” Kita tahu bantuan randang ini oleh kebijakan pemerintah Sulteng dibagikan di dapur umum, posko utama rumah jabatan gubernur dan dapur umum Dinas sosial Prov. Sulteng. Jika ada masyarakat Sumbar yang berkeinginan mengirimkan bantuan randang, kami akan bantu mengirimkan kembali ke Sulteng ini, karena begitu heboh di medsos” ujar Nasrul Abit.
Wagub juga menyaksikan, kedahsyat gempa likuifaksi di Petobo, Balaroa yang membuat satu komplek warganya hilang tertimbum bersama rumahnya yang bergeser sampai 400 meter.
” Ini pelajaran yang berharga bagi kita, dari kesedihan masyarakat Balaroa dan Petobo Sulteng ini sistem penanggulangan dan sosialisasi kepada masyarakat di Sumatera Barat mesti kita ulang-ulang, agar masyarakat kita bisa siap juga menghadapinya, sehingga bisa meminimalisir korban jiwa tidak terjadi,” himbaunya.
Nasrul Abit juga menyampaikan rasa duka yang mendalam, semoga masyarakat Palu, Sigi dan Donggala Sulteng dapat tabah dan sabar Menerima cobaan berat ini. Bagi masyarakat yang masih hidup ikhlaslah saudara-saudaranya yang telah meninggal dan hilang, agar dapat kembali bangkit menjalani hidup lebih baik lagi dimasa-masa yang akan datang.