Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
TERBARU

Jangan Asal Nolak, Belajar dari Sejarah, Memahami Tahapan Migas dengan Bijak

24
×

Jangan Asal Nolak, Belajar dari Sejarah, Memahami Tahapan Migas dengan Bijak

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ketua LSM Kompak, Riyadi

Kangean —Perdebatan tentang kegiatan migas di Kangean kembali mencuat. Pro dan kontra di tengah masyarakat sebenarnya bukan hal baru. Namun, sebelum menyikapinya secara emosional, ada baiknya kita menengok sejarah dan memahami apa yang sebenarnya sedang dilakukan.

Sejatinya, kegiatan survei migas di Kangean bukan hal yang baru.
Sekitar tahun 1987, Kangean sudah pernah menjadi lokasi survei seismik dan pengeboran darat (drilling) oleh PT Selaraya dan PT Brantas.
Kegiatan itu dilakukan di berbagai titik — mulai dari wilayah barat hingga timur, utara hingga selatan — meliputi area persawahan, ladang, bahkan kawasan pegunungan.

Kemudian pada tahun 2008, kegiatan serupa dilakukan kembali, kali ini dengan survei 2D di perairan laut Kangean.
Namun, hasilnya belum menunjukkan indikasi pasti adanya kandungan minyak dan gas bumi yang ekonomis untuk dieksploitasi.

Kini, pada tahun 2025, survei kembali dilaksanakan dengan teknologi seismik 3D di perairan laut dangkal Kangean.
Berbeda dengan survei sebelumnya, metode 3D ini menghasilkan data bawah permukaan bumi dalam bentuk pita magnetis (magnetic tape) yang lebih detail dan akurat.
Namun, proses validasi dan analisis data ini tidak instan — dibutuhkan waktu antara lima hingga tujuh tahun sebelum diketahui secara pasti apakah benar ada cadangan migas yang layak dikembangkan.

Apabila hasilnya positif, barulah dilakukan tahapan berikutnya: pengeboran eksplorasi (drilling).
Jadi, kegiatan saat ini baru tahap survei, bukan pengeboran apalagi produksi.
Inilah yang perlu dipahami agar masyarakat tidak salah menafsirkan aktivitas di lapangan.

Yang tak kalah penting, kita perlu memastikan agar kegiatan migas memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal.
Prinsipnya jelas: masyarakat setempat harus menjadi bagian dari kegiatan ini, baik dalam bentuk kesempatan kerja, pengembangan usaha lokal, maupun peningkatan infrastruktur sosial.

Oleh karena itu, mari kita bedakan dengan jelas antara survei seismik, pengeboran, dan produksi.
Pemahaman yang benar akan membuat kita bijak dalam bersikap — tidak mudah terprovokasi, namun tetap kritis agar pembangunan benar-benar menghadirkan kemaslahatan bagi masyarakat Kangean.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *