PAINAN, RELASI PUBLIK — Guna mempersiapkan tenaga kerja yang andal ,UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) kembali membuka pendaftaran pelatihan Project Based Learning (PBL) Gelombang II, yang di mulai Senin, 13 Oktober 2025.
Program tersebut menyasar pencari kerja dan generasi muda dengan dua fokus utama, yakni pertanian modern berbasis hidroponik otomatis dan pembuatan konten pemasaran digital melalui smartphone.
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja Pessel, Gunawan,menurutnya pelatihan itu merupakan kelanjutan dari komitmen daerah dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja serta mendorong tumbuhnya wirausaha baru berbasis teknologi dan potensi lokal.
“Pelatihan ini tidak hanya mempersiapkan peserta untuk masuk ke dunia kerja, tetapi juga membekali mereka agar mampu menciptakan lapangan kerja sendiri,” ujarnya
Dua program pelatihan yang ditawarkan itu dipilih berdasarkan pemetaan kebutuhan pasar kerja serta potensi daerah. Sistem Hydroponic Automation diperkenalkan untuk menjawab tantangan pertanian modern di tengah keterbatasan lahan dan isu ketahanan pangan, sementara pelatihan konten pemasaran ditujukan untuk mendukung UMKM lokal memasarkan produk secara digital..
Metode pelatihan menggunakan pendekatan Project Based Learning, di mana peserta akan terlibat langsung dalam proyek-proyek praktis yang dapat dikembangkan menjadi usaha mandiri.
“PBL memberi pengalaman nyata, peserta belajar dari permasalahan riil dan didorong untuk menemukan solusi,” jelasnya.
Pendaftaran pelatihan dibuka hingga 28 Oktober 2025. Namun, Gunawan mengingatkan bahwa jumlah peserta dibatasi dan pendaftaran akan ditutup lebih awal apabila kuota telah terpenuhi.
Selain pelatihan, peserta juga akan mendapat pendampingan lanjutan bagi yang ingin menekuni wirausaha. BLK Painan akan menghubungkan lulusan dengan program-program pendukung lainnya seperti akses permodalan, inkubasi usaha, hingga pemasaran digital.
“Kami berharap pelatihan ini dapat melahirkan generasi produktif yang siap kerja, siap berwirausaha, dan mampu bersaing di level nasional maupun global,” tutupnya (elfi)














