Oleh : Sufriyadi
Kangean — Di tengah riuh suara yang mengatasnamakan kepentingan rakyat, muncul pertanyaan yang menampar nurani: siapa sebenarnya yang sedang membodohi rakyat — pemerintah yang berusaha membangun negeri, atau para penolak migas yang menutup cahaya dengan kabut kepalsuan. Minggu, 12 Oktober 2025
Pemerintah sejatinya memikul tanggung jawab besar, bukan hanya untuk mengatur, tapi juga mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat. UUD 1945 dengan tegas menyebut, bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, kebijakan eksplorasi migas bukan sekadar urusan bisnis, melainkan amanat konstitusi untuk menggerakkan ekonomi daerah dan membuka akses kesejahteraan.
Namun, di lapangan muncul kelompok-kelompok yang menolak kegiatan seismik migas. Mereka berbicara lantang atas nama “suara rakyat” dan “penyelamat lingkungan”. Sayangnya, banyak dari mereka tak berbicara dengan data, melainkan dengan narasi yang menyesatkan, membangun ketakutan, dan memelintir fakta demi kepentingan sempit.
Sebagian warga bahkan mulai sadar bahwa penolakan ini bukan semata-mata tentang laut dan lingkungan, tetapi tentang siapa yang ingin tetap berkuasa di balik kegelapan — dari pengelolaan BBM ilegal hingga permainan dana aksi yang tak pernah transparan. “Yang paling rugi ya kami, rakyat kecil,” ujar seorang nelayan di Desa Saobi. “Mereka bilang perjuangan untuk kami, tapi kami tak pernah diajak bicara.”
Padahal, jika kegiatan migas berjalan, Kangean berpeluang besar menikmati kemajuan: listrik 24 jam, peningkatan jalan, dan munculnya sumber ekonomi baru. Menolak migas sama artinya menolak masa depan.
Pada akhirnya, rakyat berhak tahu siapa yang jujur dan siapa yang pura-pura peduli. Pemerintah mungkin belum sempurna, tapi masih punya arah dan tanggung jawab yang nyata. Sementara mereka yang menebar kebohongan dan menamakan diri “penyelamat rakyat”, justru sedang membodohi rakyat di atas nama rakyat itu sendiri.
Marilah kita memikirkan pulau kangean tercinta ini, karena dengan adanya program pemerintah melakukan servei seismik merupakan peluang yang sangat berharga demi kemajuan kangean. Jadi, Jangan mau terprovokasi dengan segelintir orang yang seakan memperjuangkan kepentingan masyarakat kangean. Kami yakin para punggawa di negeri jiran ” Malaysia ” bijak mengambil keputusan dalam suatu persoalan yang pada akhirnya akan paham bahwa survei seismik PT Kei di palau kangean untuk kemajuan pulau kangean.














