SUMBAR, RELASI PUBLIK — Dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat ke-80 tahun 2025, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumbar menggelar Rapat Paripurna Istimewa yang berlangsung khidmat di Gedung DPRD Sumbar, Rabu (1/10/2025). Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sumbar, Drs. H. Muhidi, MM, dengan mengusung tema: “Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju.”
Hadir dalam rapat tersebut Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, para anggota DPRD, anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Sumbar, Forkopimda, para bupati dan wali kota, rektor perguruan tinggi, ketua partai politik, pemuka masyarakat, dan berbagai elemen penting lainnya dari ranah dan rantau.

Gubernur: Momentum HJK adalah Pemacu untuk Maju dan Sejahtera
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dalam pidatonya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh elemen yang telah berkontribusi dalam memajukan Sumbar selama 80 tahun terakhir.
“Momentum Hari Jadi Sumatera Barat ini bukan sekadar perayaan, tetapi ajakan untuk terus bekerja keras membangun Sumbar agar semakin maju, nyaman, dan sejahtera,” ujar Mahyeldi.
Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan, menumbuhkan kecintaan terhadap kampung halaman, dan memperkuat rasa kebersamaan dalam membangun daerah. Mahyeldi juga mengajak masyarakat untuk bersinergi menyukseskan visi-misi dan program unggulan yang tercantum dalam RPJMD 2025–2029, demi terwujudnya Sumatera Barat Madani yang Maju dan Berkeadilan.
Gubernur juga melaporkan sejumlah indikator keberhasilan pembangunan, salah satunya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang kini mencapai 76,43 pada 2024 — naik dari angka 71,6 pada awal masa RPJPD. IPM ini menempatkan Sumbar di peringkat 6 nasional, melampaui rata-rata nasional (75,02), dan berada pada kategori tinggi.
“Kita berhasil meningkatkan harapan hidup menjadi 74,37 tahun, harapan lama sekolah menjadi 14,3 tahun, dan pengeluaran per kapita mencapai Rp11,7 juta per tahun. Ini pencapaian yang patut kita syukuri bersama,” ungkap Mahyeldi.
Ekonomi Bertumbuh, Kemiskinan Menurun

Gubernur Mahyeldi juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Sumbar yang terus menunjukkan perbaikan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp241,89 triliun pada 2020 menjadi Rp332,94 triliun di 2024. PDRB per kapita juga naik dari Rp54,33 juta menjadi Rp57,05 juta.
Seiring pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran terbuka menurun dari 6,88% menjadi 5,75%. Adapun jumlah penduduk miskin juga berkurang dari 345 ribu jiwa menjadi 315 ribu jiwa (5,42%), dengan penurunan signifikan di wilayah perdesaan maupun perkotaan.
“Laju pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2024 berada di angka 4,36%, dengan Gini Ratio 0,283 — salah satu yang terendah di Indonesia. Stabilitas ini memberi ruang untuk memperkuat produktivitas dan pengembangan UMKM,” tegas Mahyeldi.
Gubernur juga menegaskan bahwa pembangunan tidak akan berhenti sampai di sini. Ia bersama Wakil Gubernur Vasco Ruseimy berkomitmen untuk melanjutkan agenda-agenda pembangunan yang telah dicanangkan, meliputi:
- Pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas kesehatan.
- Ketahanan pangan dan ekonomi berkelanjutan.
- Penguatan nagari sebagai basis pembangunan.
- Pengembangan perdagangan dan bisnis.
- Infrastruktur berkeadilan dan tanggap bencana.
- Pelestarian adat, budaya, dan nilai keagamaan.
- Peningkatan daya saing pariwisata.
- Optimalisasi pendapatan asli daerah melalui kebijakan fiskal yang efektif.
Ketua DPRD: Peringatan HUT Sebagai Refleksi dan Evaluasi
Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar, Drs. H. Muhidi, MM, dalam sambutannya menekankan bahwa peringatan Hari Jadi ke-80 ini bukan sekadar seremoni, tetapi momen refleksi terhadap perjalanan pembangunan dan arah ke depan.
“Sumbar telah melalui berbagai tantangan, dari gempa 2009 hingga pandemi COVID-19. Namun semangat anak nagari terus menyala. Kini, kita perlu memperkuat kolaborasi untuk menghadapi tantangan global dan lokal ke depan,” ujar Muhidi.
Ia menyampaikan sejumlah capaian penting, seperti IPM Sumbar yang menempati peringkat kedua tertinggi di Sumatera setelah Riau, angka kemiskinan yang turun hingga 5,35%, dan Gini Ratio sebesar 0,282 — menunjukkan distribusi pendapatan yang lebih merata.
Namun, ia juga menggarisbawahi masih adanya tantangan seperti kesenjangan antarwilayah dan keterbatasan fiskal yang memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
“Kami mendorong penguatan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan perantau. Tanpa kolaborasi, percepatan pembangunan akan terhambat,” tegasnya.

Dorong Sinkronisasi Program Nasional dan Daerah
Ketua DPRD juga menekankan pentingnya menyelaraskan pembangunan daerah dengan program-program prioritas nasional seperti:
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung tumbuh kembang anak dan mencegah stunting.
- Percepatan penurunan stunting nasional.
- Transformasi pendidikan dan digitalisasi sekolah menghadapi era industri 4.0 dan society 5.0.
- Pengentasan kemiskinan ekstrem.
- Penguatan ketahanan dan kedaulatan pangan melalui pertanian modern dan hilirisasi produk lokal.
“Melalui sinergi antara program nasional dan kearifan lokal, kita dapat mempercepat pembangunan Sumatera Barat secara inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Seruan untuk Terus Bersatu dan Membangun
Sebagai penutup, baik Gubernur Mahyeldi maupun Ketua DPRD Drs. H. Muhidi, MM sama-sama mengajak seluruh elemen masyarakat Sumbar untuk terus bersatu, menjaga budaya, dan berperan aktif dalam pembangunan.
“Selamat Hari Jadi ke-80 untuk Sumatera Barat tercinta. Mari bersama kita wujudkan Sumbar yang lebih sejahtera, berbudaya, dan tetap menjunjung filosofi ABS-SBK sebagai jati diri urang Minang,” pungkas Muhidi. (Adpsb/Adv)














