Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Rutan Ambon Hadirkan Pertanian Modern di Balik Jeruji, Panen Hidroponik Bukti Nyata Pembinaan Produktif

51
×

Rutan Ambon Hadirkan Pertanian Modern di Balik Jeruji, Panen Hidroponik Bukti Nyata Pembinaan Produktif

Sebarkan artikel ini
Hasilkan Panen Berkelanjutan, Rutan Ambon Terus Konsisten Dukung Ketahanan Pangan. (Dok. R)

AMBON, RELASI PUBLIK — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon terus berinovasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui kegiatan panen sayur hidroponik yang konsisten dilakukan di area pembinaan keterampilan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata pembinaan yang bukan hanya fokus pada keamanan, tetapi juga pada pemberdayaan warga binaan secara berkelanjutan.

Panen yang dilakukan hari ini, Rabu (18/09) mencakup berbagai jenis sayuran seperti sawi hijau dan pakcoy, yang seluruhnya dibudidayakan menggunakan metode hidroponik — teknik pertanian modern tanpa tanah yang sangat cocok diterapkan di lahan terbatas.

Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menyampaikan bahwa program hidroponik ini telah menjadi salah satu kegiatan unggulan dalam pembinaan kemandirian warga binaan.

“Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa pidananya, tapi juga pulang dengan bekal keterampilan yang berguna. Hidroponik mengajarkan mereka teknik bertani modern yang punya nilai ekonomi dan sangat relevan di luar sana,” jelas Ferdika.

Ferdika juga mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi internal, namun tengah dijajaki untuk berkembang menjadi produk yang bernilai jual, bekerja sama dengan pihak eksternal.

“Kami terbuka untuk kerja sama agar hidroponik ini tidak hanya bertahan, tapi juga bertumbuh dan memberi manfaat lebih luas,” tambahnya.

Antusiasme tinggi juga tampak dari warga binaan yang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan pelatihan teknis mulai dari penyemaian, pengaturan nutrisi, hingga panen — semua dilakukan dengan pendampingan petugas pembinaan dan teknisi lapangan.

PLH Bimbingan Kerja, Bakker, menambahkan bahwa pelatihan seperti ini berdampak besar pada perubahan sikap dan pola pikir warga binaan.

“Banyak dari mereka jadi lebih disiplin dan produktif. Bahkan yang awalnya tidak paham pertanian, sekarang punya minat besar untuk mengembangkan ini setelah bebas,” ujarnya.

Salah satu warga binaan, M.F (35), mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti program ini.

“Saya belajar dari nol soal hidroponik. Sekarang bisa panen dari kerja sendiri, rasanya bangga. Saya ingin buka usaha kecil di bidang ini nanti,” ucapnya sambil memanen sawi segar.

Senada dengan itu, R.L (28) menyebut kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan yang menyentuh langsung kehidupan mereka.

“Biasanya kami hanya di kamar. Sekarang kami punya aktivitas yang membuat kami merasa berguna dan dihargai,” katanya.

Sebagian besar hasil panen digunakan untuk kebutuhan konsumsi dapur Rutan, membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan luar dan mendorong pola makan sehat. Sisanya digunakan untuk kegiatan pelatihan lanjutan atau disalurkan ke kegiatan sosial.

Melalui pendekatan yang edukatif, produktif, dan berkelanjutan, Rutan Ambon membuktikan bahwa pemasyarakatan bukan hanya soal hukuman, tetapi juga soal pembinaan dan pemberdayaan manusia. Panen hidroponik ini menjadi simbol bahwa bahkan di balik jeruji, warga binaan bisa tumbuh, belajar, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. (R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *