Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
TERBARU

Sumatera Barat Targetkan Provinsi Hijau 2026, Gubernur Mahyeldi Fokus Kembangkan Energi Panas Bumi

81
×

Sumatera Barat Targetkan Provinsi Hijau 2026, Gubernur Mahyeldi Fokus Kembangkan Energi Panas Bumi

Sebarkan artikel ini
Sumbar Menuju Green Province 2026, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Kembangkan Panas Bumi (Dok, Adpsb/bud)

JAKARTA, RELASI PUBLIK – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan tekad kuat untuk menjadikan provinsinya sebagai “green province” atau provinsi hijau pada tahun 2026. Pernyataan ini disampaikan dalam acara pembukaan The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (17/9/2025).

Mahyeldi menekankan bahwa pengembangan energi panas bumi di Sumbar bukan sekadar peluang investasi, melainkan bagian dari strategi pemerintah provinsi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus mencapai target Net Zero Emissions pada tahun 2060.

“Sumatera Barat memiliki potensi panas bumi yang sangat besar. Dengan dukungan pemerintah pusat, kepala daerah, dan investor, kita optimis mewujudkan Sumbar sebagai provinsi hijau pada 2026,” ujar Mahyeldi.

Gubernur juga menyatakan bahwa semangat ini sejalan dengan agenda nasional dalam mendorong ekonomi hijau sebagai basis pertumbuhan yang berkelanjutan. Menurutnya, energi terbarukan menjadi kunci menjaga ketahanan energi sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Acara yang dibuka oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini dihadiri oleh tujuh bupati dari daerah penghasil panas bumi di Sumbar, yakni Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Solok Selatan, Agam, Tanah Datar, dan Lima Puluh Kota. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung pengembangan energi bersih.

Sejumlah agenda utama juga digelar, termasuk peluncuran proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 (80 MW) oleh PT Supreme Energy Muara Laboh dan eksplorasi sumur pertama PSPE Bonjol (40 MW) oleh PT Medco Power Indonesia. Selain itu, juga dilakukan pembukaan lelang 3 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas total 80 MW dan penawaran 7 wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) dengan potensi 270 MW, dengan nilai investasi mencapai USD 2,2 miliar.

“Salah satunya adalah WKP Cubadak–Panti di Kabupaten Pasaman,” tambah Mahyeldi.

Mahyeldi mengajak seluruh kepala daerah di Sumbar untuk bersinergi dalam mengembangkan energi panas bumi, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan energi tetapi juga sebagai tanggung jawab moral kepada generasi mendatang.

“Energi bersih ini merupakan warisan bagi anak cucu kita. Dengan semangat ekonomi hijau, kita ingin Sumatera Barat tetap maju, berkelanjutan, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tuturnya.

Sejumlah pejabat penting dari Pemerintah Provinsi Sumbar juga hadir mendampingi Gubernur, termasuk Kepala Dinas ESDM Helmi Heriyanto, Kepala DPMPTSP Luhur Budianda, Kepala Bappeda, serta Kepala Badan Penghubung Aschari Cahyaditama. (Adpsb/bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *