Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAH

Lima Nagari di Linggo Sari Baganti Terendam Banjir, Irigasi Rusak Perparah Kondisi

43
×

Lima Nagari di Linggo Sari Baganti Terendam Banjir, Irigasi Rusak Perparah Kondisi

Sebarkan artikel ini
Kondisi lahan persawahan di Kecamatan Linggo Sari Baganti. (Dok. nagari)

LAGAN MUDIK PUNGGASAN – Sejumlah wilayah di Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, dilanda banjir yang merendam sawah-sawah petani. Banjir terjadi akibat luapan air dari hulu sungai dan rusaknya saluran irigasi menyusul curah hujan tinggi sejak awal pekan.

Wilayah yang terdampak banjir meliputi Nagari Lagan Mudik Punggasan, Lagan Hilir Punggasan, Punggasan Timur, Punggasan Utara, serta Padang IX Punggasan. Meskipun belum dilaporkan adanya kerugian besar, kondisi ini menjadi perhatian serius masyarakat dan pihak terkait.

Perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Linggo Sari Baganti, Buk Tuti, mengatakan pihaknya telah meninjau langsung kondisi di lapangan. “Kami sudah turun ke lokasi dan akan segera menyampaikan laporan ke Dinas Pertanian Kabupaten melalui Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT),” jelasnya, Kamis (13/3/2025).

Buk Tuti menegaskan bahwa kerusakan saluran irigasi menjadi faktor utama yang memperparah banjir. “Curah hujan yang tinggi membuat sungai meluap. Sementara saluran irigasi banyak yang rusak dan tersumbat, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar,” ujarnya.

Di Nagari Lagan Mudik Punggasan, banjir kembali terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. Pejabat Sementara (PJ) Walinagari, Dinul Hasmi, menyebut daerah tersebut memang rawan banjir. “Setiap kali hujan deras, sawah-sawah di sini mudah sekali terendam. Ini sudah menjadi langganan,” ungkapnya.

Meski sawah petani terendam, kerugian material belum dapat dipastikan. “Sebagian besar petani baru memulai masa bercocok tanam. Jadi sejauh ini, belum ada kerugian besar yang terpantau,” jelas Dinul.

Hal senada disampaikan Buk Tuti, yang menilai dampak banjir kali ini masih dalam kategori ringan. “Tanaman padi rata-rata masih baru ditanam, jadi kerusakan belum terlalu parah. Tapi kami tetap memantau dan bersiaga,” ujarnya.

Warga berharap adanya tindakan konkret untuk memperbaiki sistem irigasi, guna mengantisipasi potensi banjir di masa mendatang. “Kalau irigasi dibenahi, air bisa dialirkan ke tempat yang semestinya. Kami tak ingin terus-menerus merugi setiap musim hujan,” keluh seorang petani di Nagari Lagan Mudik Punggasan.

Pemerintah nagari dan instansi terkait diharapkan segera merespons kondisi ini secara cepat dan terkoordinasi agar aktivitas pertanian warga dapat berjalan normal kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *