Oleh: Anto | RelasiPublik.com
Kota Padang bukan hanya tentang rendang, pantai, dan ombak yang mencium karang. Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat, kota ini juga mulai memoles wajahnya sebagai kota jasa dan pusat transit ke berbagai destinasi, termasuk Mentawai yang tersohor di kalangan peselancar dunia. Salah satu indikator kemajuan itu bisa dilihat dari tumbuhnya industri perhotelan yang semakin matang.
Kini, siapa pun yang datang ke Padang—baik untuk urusan dinas, wisata kuliner, atau sekadar singgah sebelum menyeberang ke pulau—tidak lagi kesulitan mencari penginapan yang nyaman, representatif, dan strategis.
Sebut saja Mercure Padang, hotel bintang empat yang langsung menghadap ke laut. Desainnya modern, fasilitasnya lengkap, dan posisinya dekat dengan Pantai Padang, sangat cocok untuk pelancong yang ingin menikmati suasana sore sambil menyesap kopi di tepi kolam renang.
Kemudian ada Grand Zuri Padang, hotel dengan kenyamanan yang terukur. Cocok untuk keluarga maupun kunjungan dinas, Grand Zuri menawarkan akses cepat ke pusat kota dan pelayanan profesional yang telah teruji di berbagai kota besar.
Sementara itu, The Axana Hotel hadir sebagai penghubung gaya hidup urban dengan nuansa Minangkabau. Terletak di jantung kota, hotel ini ideal bagi mereka yang ingin menjelajah pusat belanja, tempat makan legendaris, hingga area perkantoran hanya dengan berjalan kaki.
Bagi pecinta sejarah dan estetika, Truntum Padang (dulu dikenal sebagai Inna Muara) mungkin akan terasa spesial. Letaknya berdekatan dengan Museum Adityawarman dan Taman Melati, dua titik penting dalam narasi budaya dan ruang publik Padang. Truntum seperti mengajak tamunya bernostalgia sambil menikmati pelayanan modern.
Tak kalah menarik, HW Hotel Padang menawarkan konsep hotel syariah yang semakin dicari oleh wisatawan muslim. Letaknya yang dekat dengan kawasan kuliner membuat hotel ini menjadi pilihan cerdas bagi mereka yang ingin menikmati malam di kota tanpa harus jauh-jauh mencari makanan halal dan khas.
Lima nama hotel ini bukan sekadar tempat beristirahat. Mereka mencerminkan dinamika pariwisata dan urbanisasi Kota Padang. Masing-masing punya identitas, pasar, dan peran dalam membentuk citra kota yang dulu dikenal hanya lewat lagu dan cerita.
Kini, Padang bukan hanya tempat singgah. Ia sedang tumbuh menjadi destinasi yang layak diperhitungkan—dan sektor perhotelannya menjadi salah satu pilar terkuat dalam proses itu.














