SUMBAR, RELASIPUBLIK – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno optimistis inflasi di Sumatera Barat selama periode Puasa hingga Lebaran 1439 H bisa terkendali. Sebenarnya persoalan inflasi ini disebabkan antara supply and demand dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan dipasar. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar
Sejak awal 2018, tingkat inflasi di Sumbar memang tercatat di level rendah. Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis tingkat inflasi Kota Padang selama April 2018 sebesar 0,01 persen, sedangkan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,12 persen.
Persoalan ramadhan dan lebaran bagi orang Sumatera Barat, naiknya harga tiket garuda sebagai standar bagi penerbangan lainnya, pada dalam jarak tempuh yang sama 1,5 jam murah, kenapa mahal di Padang karena permintaan tinggi dan pesawat sedikit.
Gubernur Iwan Prayitno menyatakan, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menurunkan tarif batas atas khusus rute Padang-Jakarta, pulang-pergi. Langkah ini diambil karena berkaca pada Lebaran 2017 lalu, tarif tiket pesawat menjadi komponen paling wahid sebagai penyebab inflasi.
“Saya sudah bicara dan menyurati Menteri Perhubungan dan agar untuk Sumbar menetapkan harga Jakarta-Padang harga rate tertinggi akan diturunkan. Misalnya dulu 2,5 juta sekarang 1,5 juta (tarif teratas), karena soal tiket pesawat berdasarkan aturan maka ini jelas membantu, dimana penerbangan lain juga akan mengikuti garuda” terang Irwan Prayitno usai memimpin rapat TPID di Bank Indonesia Sumbar, Selasa (15/05).
Irwan Prayitno juga menjelaskan, TPID yang juga melibatkan Bank Indonesia, Perum Bulog, dan Satgas Pangan yang di dalamnya ada kepolisian, akan memastikan pasokan bahan pokok tersedia dan mencukupi. Pemprov Sumbar menggandeng Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pangan strategis seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, dan daging mencukupi.
“Mudah-mudahan untuk masuk Ramadan dan Lebaran sudah terkendali (inflasi). Gula, tepung, beras, cukup. Hanya dipantau kalau dalam pergerakan ada sesuatu yang melonjak, kami lakukan pasar murah, operasi pasar,” jelas Irwan Prayitno.
Gubernur Bank Indonesia cabang Padang Endy Dwi Tjahjono, juga menyampaikan untuk kebutuhan lebaran di Sumatera Barat karena kebiasan, telah menyiapkan dana sebesar 3,8 Trilun, ini meningkat 11 % dari tahun 2017. Ada tukaran uang pecahan 100 ribu sampai 2 ribu dan kepingan logam.
Bank Indonesia cabang Padan akan membuka penukaran uang mulai 21 Mai – 7 Juni 2018, mulai jam 9.00 – 11.30 WIB, ini hanya untuk menukarkan uang bukan menganti uang lusuh. Kemudian juga dilakukan di Kota Bukittinggi dan Payakumbuh tanggal 2 Juni 2018 dan Pariaman dan Solok tanggal 9 Juni 2018. Dan masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang di Bank-Bank yang ada, ujarnya
Endy Dwi Tjahjono juga menghimbau, agar masyarakat tidak menukarkan uang dijalanan, karena itu riba dan prilaku jahiliah ( uang ditukar nilainya tidak sama, misalnya sepuluh jadi sembilan ), selain itu juga ada resiko uang palsu. Silahkan menukarkan uang di Bank Indonesia selain dijamin keasliannya, jumlahnya juga nilainya tidak berkurang, katanya mengingatkan . (***)