SUMBAR, RELASIPUBLIK – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menghadiri acara peletakan batu pertama untuk pembangunan SMA Negeri 2 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu (12/5/2018).
Hadir saat itu Kadis Pendidikan Drs. Burhasman Bur, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Drs. Syafrizal Ucok, MM, Asisten Pembangunan Pessel, Tokoh Masyarakat Tapan, Camat dan Walinagari Basa Ampek Balai Tapan .
Pada kesempatan itu Wagub Nasrul Abit menyampaikan, Sektor pembangunan pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan, terutama untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana beberapa sekolah telah terjadi ledakan murid yang membuat sekolah yang ada tidak maksimal proses belajar mengajarnya. Termasuk di daerah Basa Ampek Balai Tapan yang baru memiliki SMA Negeri 1 dan tak sanggup lagi menampung jumlah ledakan murid setiap tahunnya.
Pada pelaksanaan UNBK SMK telah mencapai 90% dan SMA/MA baru 87%. Ini menandakan masih banyak yang mesti kita lengkapi sarana komputer bagi daerah-daerah yang telah memiliki jaringan internet dan listrik.
Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun ini salah satu daerah yang masih banyak sekolah SMA/MA penyelenggaraan Ujian Nasionalyang belum UNBK. Padahal dalam upaya meningkatkan daya saing daerah, anak-anak kita lebih berminat ujian mereka melalui UNBK, lebih mudah mengerjakannya dan waktu terasa lebih banyak.
Dalam meningkatkan mutu anak didik SMK/SMA/MA, diharapkan juga pemerintah kabupaten/kota juga berupaya juga meningkatkan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP( dan Sekolah Dasar (SD). Jika kualitas dari awal bagus maka kualitas tamatan setingkat SLTA tentu akan bagus pula. Target prestasi bagaimana anak-anak kita banyak masuk perguruan tinggi favorit tetap menjadi perhatian bersama dalam menyiapkan generasi pemimpin dimasa datang, ujar Wagub Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga mengingatkan, tentang perlunya perhatian masyarakat, orang tua dan pihak berwajib agar generasi muda kita tidak terlibat nakorba dan LGBT. Saat ini menjadi hal kondisi yang memprihatinkan, datanya seperti gunung es, baru ketahuan saat mereka pergi berobat saja.
Jika sudah demikian, jangan berharap banyak akan sesuatu kebaikan prestasi bagi anak-anak kita. Data dari survei menyatakan penyakit HIV/Aids bahwa 70% berasal dari prilaku menyimpang LGBT. Penyakit HIV/Aids adalah penyakit yang sulit disembuhkan dan biasanya penderita hanya menunggu waktu saja meninggal.
“Agar persoalan Narkoba dan LGBT ini menjadi perhatian bagi dunsanak ambo di Basa Ampek Balai ini “, seru Nasrul Abit.
Pembanguan Unit Sekolah Baru (USB) ini merupakan jawaban dari kondisi sekolah yang ada tidak lagi mampu menampung siswa karena meningkatnya jumlah penduduk dan minat sekolah yang semakin tinggi.
Walinagari Ampang Tulak Tapan, Darmansyah menyampaikan perjuangan mendapat kan sekolah baru telah dilakukan beberapa tahun yang lalu dan selalu gagal tidak mendapat respon.
Hari ini kita bangga dan senang pak Wagub Nasrul Abit dan Dinas Pendidikan provinsi telah, merealisasikannya. Lokasi diatas tanah lebih kurang 2 ha ini merupakan hibah dari masyarakat dan 200 meter jalan menuju sekolah menjadi tanggungjawab dana nagari.
Mudah-mudah pembangunan prasarana sekolah ini segera pula tercukupi agar sekolah USB SMAN 2 Basa Ampek Balai ini beroperasional menerima murid baru, minimal ditahun depan, ujarnya senang.
Ketua DPRD Pesisir Selatan Dedi Remanto dalam kesempatan itu menyampaikan, kita tahu tamatan SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai hampir semua siswanya berminat masuk TNI dan Polri. Dan disetiap ujian fisik dan kesehatan mereka mudah lulus namun pada saat ujian akademik dan pi shikotes mereka sering gagal.
Ini tentu perlu menjadi perhatian guru-guru bagaimana upaya meningkatkan pengetahuan akademik siswa ini bisa lebih baik, harapnya. (***)