Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMADAERAHTERBARU

Anggota DPRD Sumbar, Ridwan Dt Tumbijo Serap Aspirasi Kelompok Peternak Ayam

14
×

Anggota DPRD Sumbar, Ridwan Dt Tumbijo Serap Aspirasi Kelompok Peternak Ayam

Sebarkan artikel ini

MANINJAU, RELASI PUBLIK – Sektor peternakan Sumatera Barat (Sumbar) bisa sangat maju jika potensi generasi muda dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, serta inovatif dan kreatif dalam berwirausaha.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Sumbar, Ridwan Dt Tumbijo saat kunjungan lapangan ke Kelompok Tani Mandayo Farm, di Jorong Muko-muko, Nagari Koto Malintang, Lubuk Basung, Agam, Selasa (29/10). Kunjungan tersebut masih menjadi bagian kegiatan reses DPRD Sumbar masa sidang pertama Tahun 2024-2025.

Ia mengatakan generasi muda merupakan aset daerah, potensi mereka mesti diberdayakan pemerintah.

“Dengan mengunjungi kelompok tani Mandayo Farm ini, kita bisa melihat semangat generasi muda dalam berwirausaha ternak ayam,” ujar Ridwan.

Ia berjanji akan mengusulkan program pengembangan kelompok ini ke depannya dengan menggunakan dana pokok pikiran (pokir) DPRD.

Ridwan juga menilai Kelompok Tani Mandayo Farm sharus diadikan sebagai pilot project peternakan ayam elba dan kube untuk lingkup kawasan Kecamatan Tanjung Raya.

“Untuk menjadi pilot project tersebut kita akan usahakan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk anggaran tahun 2025 Misalnya seperti mesin pengolahan pakan dan mesin penetas telur,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan pakan sering kali menjadi salah satu permasalahan bagi peternak. Hal ini dikarenakan harganya mahal, bahkan menyita biaya terbanyak dalam budidaya ayam petelur.

Untuk itu, Ridwan berharap nantinya banyak kelompok tani yang bisa mengolah pakan sendiri.

Sementara itu, Walinagari Koto Malintang, Hendra Yato mengatakan telah menyiapkan dana untuk program peningkatan dan pemberdayaan kelompok tani. Sehingga bisa dilaksanakan pembinaan dan penyuluhan.

“Namun jumlahnya dananya masih sangat terbatas. Ini masih menjadi permasalahan utama,” papar Hendra.

Untuk itu diharapkan pemerintah bisa membantu dan membimbing kelompok tani tersebut agar bisa memiliki peningkatan. Selain juga mereka memerlukan bantuan sarana prasarana dan alat pendukung lainnya.

Hendra mengatakan kelompok tani mandayo farm berjumlah 10 orang anggota yang semuanya perempuan.

Saat ini kelompok tani tersebut baru memiliki 100 ekor ayam Elba dan 200 ekor ayam kube. Harga jual telur ayam untuk jenis fertile tiga ribu rupiah dan untuk konsumsi dua ribu lima ratus rupiah.

“Tentu ini akan menjasu peluang yang menjanjikan bila dikelola dengan baik,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *