Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHNASIONALTERBARU

Gubernur Sumbar: Sinergi IBI Kunci Penguatan Ketahanan Kesehatan Nasional

369
×

Gubernur Sumbar: Sinergi IBI Kunci Penguatan Ketahanan Kesehatan Nasional

Sebarkan artikel ini
Foto : Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah Datuak Marajo bersama anggota Ikatan Bidan Indonesia di Pangeran Beach Hotel, Sabtu (31 Agustus 2024. (Dok. adpsb)

SUMBAR, RELASI PUBLIK—Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah Datuak Marajo, mengajak Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka memperkuat sistem ketahanan kesehatan nasional. Harapan tersebut disampaikan dalam acara peringatan HUT ke-73 IBI dan International Day Midwife (IDM) 2024, yang diadakan di Pangeran Beach Hotel pada Sabtu (31/08/2024).

“Kami berharap IBI dapat terus mempertahankan semangatnya sebagai organisasi profesi kesehatan terdepan, dengan memberikan layanan yang profesional dan berkualitas,” ujar Mahyeldi dalam sambutannya yang bertema ‘Peran Bidan dalam Penguatan Sistem Pertahanan Nasional pada Krisis Iklim dan Melalui Sinergi dan Kolaborasi’.

Mahyeldi menekankan pentingnya peran bidan tidak hanya dalam menyediakan pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam mengedukasi masyarakat mengenai perkembangan kognitif bayi. Menurutnya, kesehatan dan tumbuh kembang bayi sangat penting untuk memastikan masa depan bangsa yang lebih baik.

“IBI perlu mengambil langkah strategis untuk memastikan kesehatan ibu dan anak, guna mencapai ketahanan kesehatan nasional yang optimal,” tambah Mahyeldi.

Di samping itu, Mahyeldi juga menggarisbawahi peran bidan dalam menyesuaikan sistem kesehatan dengan tantangan perubahan iklim. Hal ini penting agar pelayanan kesehatan tidak hanya aman, tetapi juga ramah lingkungan. “Kami berharap bidan tetap menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan berkualitas, terutama dalam upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), yang merupakan indikator penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030,” paparnya.

Mahyeldi mencatat bahwa pada tahun 2023, jumlah kematian ibu di Sumbar mencapai 118 orang, sementara angka kematian bayi tercatat sebanyak 826 orang. “Angka-angka ini perlu dievaluasi secara menyeluruh, termasuk kompetensi petugas di berbagai tingkat layanan kesehatan, mulai dari Poskesri, Pustu, Puskesmas, hingga Praktek Mandiri Bidan (PMB),” tegasnya.

Acara seminar tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Lila Yanwar; Kepala Biro Adpim Sumbar, Mursalim; Ketua Umum Pengurus Pusat IBI, Ade Jubaedah; Ketua Pengurus Daerah IBI Sumbar, Hasnawati; serta pimpinan perguruan tinggi kesehatan dan rumah sakit se-Kota Padang, dengan total 400 peserta seminar. (adpsb/cen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *