Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMADAERAHTERBARU

Hj. Nevi Zuairina Dorong KWT di Pasaman Barat Untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

17
×

Hj. Nevi Zuairina Dorong KWT di Pasaman Barat Untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Sebarkan artikel ini

PASAMAN BARAT, RELASI PUBLIK — Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina, kembali melakukan kunjungan kerja di wilayah Pasaman Barat. Dalam kunjungannya kali ini, Nevi menyempatkan diri bertemu dengan dua Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berperan aktif dalam bidang pertanian lokal, yaitu KWT Tunas Harapan Mandiri dan KWT Mandiri Sejahtera.

Pertemuan ini menjadi ajang bagi Anggota DPR RI yang kini duduk di Komisi VI, untuk memberikan dukungan dan dorongan langsung kepada para wanita tani dalam upaya mereka menciptakan ketahanan pangan di tingkat keluarga.

“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan pangan di tingkat nasional, tetapi harus dimulai dari struktur terkecil kehidupan bermasyarakat, yaitu keluarga. Ketahanan pangan ini nantinya akan menjadi pondasi bagi terciptanya ketahanan keluarga secara keseluruhan,” tegas Nevi.

Beliau juga menambahkan bahwa peran KWT sangat strategis dalam mendukung visi ini. Menurutnya, melalui penguatan sektor pertanian di tingkat keluarga, kesejahteraan keluarga akan lebih terjamin dan ketergantungan pada bahan pangan dari luar daerah dapat diminimalisir.

Dalam kesempatan tersebut, Politisi PKS ini juga berdiskusi dengan anggota KWT mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola lahan pertanian serta kebutuhan mereka akan dukungan dari pemerintah. Nevi berjanji akan terus memperjuangkan aspirasi para wanita tani di Pasaman Barat ini, terutama dalam mendapatkan akses bantuan yang lebih memadai dari pemerintah pusat.

Anggota Badan Anggaran DPR ini berharap, agar Kunjungan ini dapat memacu semangat para anggota KWT di Pasaman Barat untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga, serta mendorong kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

“Pemberdayaan wanita tani bukan hanya soal meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga membangun ketahanan pangan yang pada akhirnya akan berdampak pada ketahanan keluarga. Ini adalah langkah nyata yang harus terus didukung dan dikembangkan,” tutup Nevi Zuairina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *