TANAH DATAR, RELASI PUBLIK – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Datar sementara Anton Yondra pimpin rapat paripurna dengan agenda Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke – 79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024, Jum’at (16/8/24) di ruang sidang utama DPRD setempat di Pagaruyung.
Sidang paripurna tersebut turut dihadiri Wakil Ketua dan anggota DPRD serta Bupati Eka Putra dan Wakil Bupati Richi Aprian, Forkopimda, kepala OPD dan undangan lainnya.
Ketua DPRD Tanah Datar sementara Anton Yondra menyampaikan, rapat paripurna hari ini merupakan salah satu agenda untuk memperingati HUT RI dalam mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI langsung dari Jakarta.
“Untuk Tanah Datar, kita juga melaksanakan pada hari, tanggal dan jam yang sama untuk mendengarkan melalui televisi,” katanya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di hadapan Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI di Jakarta menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama seluruh anak bangsa dalam mencapai kemajuan Indonesia yang lebih tinggi.
“Bapak, Ibu, Saudara-Saudara sekalian se-bangsa dan se-tanah air, ini adalah hasil kerja keras kita bersama. Ini adalah fondasi besar kita bersama, Ini adalah bukti bahwa persatuan kita, bahwa kerukunan kita, bahwa kerja keras dan kegotongroyongan kita dapat membawa Indonesia melompat lebih tinggi lagi,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyinggung keberlanjutan cita-cita Indonesia Emas 2045, yang dapat dicapai dengan persatuan dan kerja sama seluruh elemen bangsa.
“Meskipun hasil yang dicapai saat ini belum sepenuhnya tuntas, semangat gotong royong dan keberlanjutan akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang. Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” ucap Presiden.
Dalam penutup pidatonya, orang nomor satu di Indonesia itu juga menyadari bahwa sepuluh tahun kepemimpinannya belum cukup untuk menyelesaikan semua permasalahan bangsa. Dengan penuh kerendahan hati dan keterbatasannya sebagai manusia dan kemungkinan adanya kekurangan dalam setiap langkah yang diambilnya selama ini.
“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa dan sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya,” kata Jokowi.
Dengan penuh ketulusan, Presiden Jokowi bersama Prof. K.H. Ma’ruf Amin juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk kepada mereka yang mungkin merasa kecewa atau harapannya belum terpenuhi. Ia menekankan bahwa segala upaya yang dilakukan selama masa jabatannya adalah yang terbaik yang bisa diupayakan untuk bangsa dan negara.
Diakhir pidatonya, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ia akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, pada 20 Oktober 2024. Presiden Jokowi juga menitipkan harapan dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia kepada Prabowo Subianto untuk diwujudkan dalam periode pemerintahan mendatang. (d13)