PADANG, RELASI PUBLIK – Para raja-sultan serta lembaga adat Se-Sumatera Barat (Sumbar), Jambi, Riau menyampaikan aspirasi kepada sukarelawan Dinasti Nusantara dalam silaturahmi serta diskusi yang digelar di Ruang Palma Ibiza Malta Hotel Ibis, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Kamis (12/10).
Sri Paduka Raja Yang Dipertuan Agung Haji Tengku Muhammad Nizar
dari Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan di Riau mengatakan dirinya sepenuhnya mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden Indonesia periode 2024-2029.
Menurut Raja ke-12 ini, Ganjar Pranowo adalah sosok yang perhatian kepada raja-sultan dan lembaga adat di Indonesia, khususnya di Sumbar, Riau, dan Jambi.
“Dari tiga calon presiden yang disampaikan, dua calon kurang perhatian pada kerajaan. Pak Ganjar justru mengungkapkan apa saja yang akan dilakukan. Hal itu sangatlah membuat kami semangat lagi mendukung beliau,” ungkap Raja Muhammad Nizar.
Dia menyampaikan aspirasi tentang dibentuknya lembaga untuk kerajaan dan kesultanan di Indonesia agar diperhatikan.
“Tentu harapan kami banyak. Dibentuk semacam lembaga supaya kerajaan-kerajaan diperhatikan. Kami minta perhatian dari pemerintah, khususnya kerajaan kami ini,” tuturnya.
Raja Muhammad Nizar mengatakan pemerintah ke depan harus lebih bijak untuk menyikapi keberadaan Kerajaan dan Kesultanan di Indonesia yang telah berjasa membangun NKRI.
“Harapan kami, pemerintah dengan bijaknya ada perhatian kepada kami. Kerajaan ini diberikan semacam operasional,” tuturnya.
Perhatian itu akan dimanfaatkan untuk pengembangan adat dan kebudayaan yang menjadi ciri khas kerajaan dan kesultanan itu.
“Sehingga bisa membangkitkan lagi batang yang terendam. Artinya, mengembangkan adat dan kebudayaan,” kata Raja Nizar.
Karena itu, dia berharap Ganjar Pranowo bisa membuat program itu khusus untuk para raja dan sultan di Indonesia jika terpilih sebagai presiden Indonesia pada 2024.
“Mudah-mudahan jika Pak Ganjar duduk sebagai presiden, tolonglah ekonomi kerajaan bisa dibantu, apa pun kegiatannya. Kalau tidak bisa begitu, kami tidak bisa maju,” ungkapnya.
Narasumber dalam diskusi ini dihadiri penggagas dan penasehat Dinasti Nusantara, Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II yang didampingi permaisuri KGRAA Mangku Alam II.
Lalu, Koordinator Nasional Dinasti Nusantara, KPH. Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukajannangngang Satrio Sasmito beserta Permaisurinya yakni KRAy. Hj Andi Yulianti Makmur Patta Ne’nang Satrio Sasmito. Dan juga Sekjen Dinasti Nusantara KRAy. Tengku Maliana Zufrine Puan Putri Candra Kirana dari Kerajaan Negeri Padang Deli Sumatera Utara.
Diketahui, diskusi ini menghadirkan raja-sultan di Sumbar, Riau, dan Jambi. Misalnya, Sri Paduka Raja Yang Dipertuan Agung Haji Tengku Muhammad Nizar dari Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan di Riau, Tantua Rajo Sailan Kerajaan Balai Janggo Darussalam, dan Sultan Wawan Fitrah Nugraha Abdurrahman Thaha Syaifuddin Bergelar Sultan Mudo Mangkunegoro dari Kesultanan Melayu Jambi. Selain itu, ormas tokoh masyarakat Minangkabau Group Alventura. (Rilis)