YOGYAKARTA, RELASI PUBLIK – (25 September 2023) Organisasi Animal Friends Jogja (AFJ) dan Act For Farmed Animals (AFFA) kembali mendesak Super Indo agar memperpendek masa transisi menuju telur bebas kandang baterai. Desakan ini dilakukan melalui dua aksi di Yogyakarta, yaitu pemasangan billboard pada tanggal 22 September dan aksi bersepeda sekaligus menempel poster pada tanggal 23 September. Super Indo adalah brand yang dimiliki oleh Ahold Delhaize, sebuah raksasa ritel dari Belanda.
Billboard yang terpasang di Jalan Kaliurang, hanya 200 meter dari gerai Super Indo, menggambarkan seseorang menunggu dengan cemas di samping kerangkeng kandang baterai yang memuat ayam petelur dalam kondisi yang buruk dan menyedihkan.
“Super Indo telah mengumumkan komitmennya untuk menjual 100% telur bebas kandang baterai di seluruh gerainya,” ungkap Dhiani Probhosiwi, Manajer Kampanye Program Advokasi Hewan Ternak, Animal Friends Jogja. “Namun, mereka menetapkan periode transisi yang terlalu panjang, yaitu 12 tahun, dan juga menyisipkan beberapa pengecualian dalam komitmen mereka. Melalui billboard ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Super Indo memiliki standar kesejahteraan hewan yang rendah dibandingkan dengan komitmen telur bebas kandang baterai dari perusahaan lain di Indonesia,” lanjutnya.
Tak hanya dengan billboard, bersama para relawan, AFJ juga melakukan aksi bersepeda sambil menempel poster di enam titik strategis di Yogyakarta, yang akan terus bertambah. Mengusung tema “Fun Bike for Hens”, aksi bersepeda dan menempel poster ini merupakan upaya AFJ untuk mengajak konsumen di Indonesia untuk bersama-sama mendesak Super Indo agar mempercepat masa transisi dan menghapuskan pengecualian yang ada dalam komitmen mereka.
Di berbagai negara seperti Uni Eropa, Selandia Baru, Bhutan, dan beberapa negara bagian di Amerika, penggunaan sistem kandang baterai telah dilarang atau dihapuskan. Berbagai perusahaan besar seperti Nestle, Unilever, Sodexo, Mondelez, Shake Shack, dan Compass Group juga sudah berkomitmen untuk menghapuskan telur kandang baterai dari rantai pasokannya, sebagai respons terhadap permintaan konsumen untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan, khususnya ayam petelur.
Dalam sistem kandang baterai, ayam memiliki ruang gerak yang terbatas dalam kandang yang sempit dan kotor, sehingga ayam tidak dapat mengekspresikan perilaku alaminya. Hal ini dapat memicu stres, trauma, bahkan dapat menyebabkan kerontokan bulu dan cedera atau patah tulang karena keterbatasan ruang gerak.
Humane Society International (HSI) dalam laporannya tentang keamanan pangan dan produksi telur dalam kandang, menyatakan bahwa penggunaan sistem kandang baterai dapat meningkatkan risiko zoonosis, yaitu penularan penyakit yang berasal dari hewan dan dapat menular ke manusia seperti salmonellosis. Bahkan dalam penelitian Otoritas Keamanan Pangan Eropa, disebutkan bahwa kontaminasi Salmonella Typhimurium setidaknya 25 kali lebih besar dialami ayam yang hidup dalam kandang baterai.
“Ahold Delhaize telah menyatakan komitmen pada tahun 2023 untuk melakukan transisi menjual telur ayam bebas kandang baterai secara eksklusif di Indonesia selama 12 tahun, sedangkan komitmen mereka di Eropa dan Amerika hanya membutuhkan waktu 3 tahun untuk melakukan transisi ke telur bebas kandang baterai,” ujar Elfha Shavira, Manajer Kampanye AFFA. “Kami berharap Super Indo mau mendengarkan desakan konsumen agar segera mengakhiri penderitaan ayam petelur di dalam kandang baterai yang kejam dan usang,” tambah Elfha.(rilis)