PADANG, RELASI PUBLIK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan Pelatihan untuk Fasilitator Desa/Nagari dari 12 Nagari lokasi Program Fasilitasi Penguatan Ketangguhan Masyarakat (Desa Tangguh Bencana) di Sumatera Barat.
Pelatihan dilaksanakan di Hotel ZHM Premiere, Padang dari tanggal 13 sampai 21 September 2023.
Pelatihan dibuka oleh Kalaksa BPBD Provinsi Sumatera Barat, Dr. Ir. Rudy Ronaldy, MT.
Dalam arahannya Rudy mengingatkan pentingnya membangun pengetahuan dan penguatan ketangguhan masyarakat di lokasi potensi dampak bencana, terutama bencana tsunami. Pengetahuan tentang peta landaan dan tsunami safe zone bisa menjadi acuan bagi masyarakat untuk melakukan evakuasi saat terjadi bencana tsunami.
Kalaksa BPBD Provinsi Sumatera Barat menekankan pentingnya sosialisasi dan pengadaan rambu-rambu yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat. Sehingga memberikan arah yang jelas dalam upaya penyelamatan diri dari bencana.
Lebih lanjut Kalaksa menyampaikan pentingnya membangun ketangguhan masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi bahwa masyarakat adalah kelompok first respon atau end user yang akan terdampak langsung pertama kali.
“Disadari bahwa upaya-upaya untuk penguatan ketangguhan masyarakat dipandang masih jauh dari yang diharapkan, salah satunya karena kemampuan pemerintah menyediakan program IDRIP Destana ini sangat terbatas. Hanya menyentuh sebagian kecil daerah yang berpotensi terdampak bencana tsunami. Untuk itu diharapkan Fasilitator Desa menyerap ilmu pengetahuan yang diberikan narasumber sehingga mampu memfasilitasi terwujudnya Desa/Nagari Tangguh Bencana (Destana) sebagai model bagi nagari-nagari lain dalam membangun ketangguhan masyarakatnya” tutup Kalaksa.
Peserta pelatihan ini berasal dari dua belas Nagari dari Kabupaten yaitu Pesisir Selatan dam Padang Pariaman, 24 orang Fasilitator dan BPBD. ( d13/ Asmon R)