Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

Hujan Deras Timbulkan Banjir dan Longsor di Pessel

208
×

Hujan Deras Timbulkan Banjir dan Longsor di Pessel

Sebarkan artikel ini
Kondisi jalan terban diruas jalan utama Padang-Painan KM 42, tepatnya di Kampung Tanjung, Nagari Duku Utara Kecamatan Koto XI Tarusan, menjadi terban. 

Relasipublik.com PAINAN – Hujan deras yang mengguyur kawasan Kabupaten Pesisir Selatan sejak tiga hari terakhir, (Senin malam hingga Rabu sore), selain menyebabkan banjir dan longsor disejumlah titik, jalan utama Padang-Painan KM 42, tepatnya di Kampung Tanjung, Nagari Duku Utara Kecamatan Koto XI Tarusan, menjadi terban.

Menurut warga sekitar Irwando (27), kejadian ini diketahui, Rabu pagi (29/11), sekitar pukul 03.00 WIB. Ruas jalan yang runtuh tersebut, diketahui sepanjang 10 meter dan lebar 5 meter, termasuk badan jalan sekitar 1 meter dari tebing pembatas jalan.

“Beruntung tak ada korban jiwa, sebab pada saat kejadian kondisi jalan masih seli. Namun, jika hujannya tak kunjung henti, maka kita khawatirkan runtuhnya akan bertambah parah. Sebab, sisa material membuat badan jalan menjadi berlobang,” sebut Irwando

Dijelaskannya, hingga saat ini akses jalan masih bisa ditempuh sejumlah pengendara, namun harus bergantian. Sebab, akibat terban kondisi medan menjadi sempit hingga sulit dilalui secara bersamaan.

“Pengendara yang ingin melewati jalur tersebut harus pelan dan bergantian, jika tidak maka bisa saja terpeleset masuk kedalam lobang itu. Sebab, kondisi jalan sampai saat ini masih licin akibat diguyur hujan,” jelasnya.

Informasi yang diterima relasipublik.com , sekitar 30 meter di jalan yang terban, saat ini sudah dipasang garis polisi, plang dan marka jalan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya korban jiwa. Begitupun petugas terkait, seperti Dishub, Polsek dan Camat sudah turun kelokasi meninjau keadaan tersebut dan mengatur lalu lintas.

Sebelumnya, Senin malam (27/11) Kecamatan Koto XI Tarusan, juga dikabarkan terdampak Longsor tepatnya di daerah Sungai Lundang, hingga macet panjang pun tak dapat terelakan. Selain longsor, sejumlah titik dijalan utama, seperti Pasar Minggu, Jongah, Talao, Duku, pasar Tarusan, juga terendam banjir sedalam lebih kurang 2 meter dari badan jalan.

Camat Koto XI Tarusan, Gusdan Yuwelmi, berharap kejadian ini semestinya menjadi perhatian serius pemerintah daerah melalui dinas terkait. Jika tidak segera ditangani atau dicarikan solusi, maka dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang cukup besar.

“Tarusan ini adalah wilayah yang terparah terendam banjir. Jika musim hujan datang, dipastikan ratusan kendaraan akan terjebak macet disekitar lokasi ini. Jadi kita sangat berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait agar mencarikan solusi seperti menyegerakan normalisasi Batang Sungai. Jika tidak, kita khawatir kondisi seperti ini, kedepannya akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar dan pengendara,” sebut Camat melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, dikabarkan sejumlah akses nagari yang ada di Kecamatan Batangkapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), tersendat akibat terendam banjir, sejak Rabu (29/11) pagi.

Diketahui, rendaman banjir di Kecamatan Batangkapas ini menghambat akses jalan di dua nagari, yakni Nagari IV Koto Hilie dan Nagari Sungai Nyalo. Selain itu, akses warga ke Nagari IV Koto Mudiek dan Taratak Tampatiah juga ikut terganggu akibat rendaman banjir.

“Saat ini air sudah berangsur surut, namun sebagian akses jalan masih terganggu. Sebab, sisa material banjir masih mengganggu badan jalan,” sebut Camat Batangkapas, Zoni Eldo, kepada Wartawan.

Diketahui, banjir yang mengepung akses jalan di nagari ini terjadi sejak Rabu (29/11) subuh, hingga kedalaman mencapai tinggi 1 meter dari badan jalan. Banjir mengepung sejumlah titik lokasi dan rumah warga, hingga ke badan jalan.

“Sampai pukul 12.00 WIB, akses jalan belum bisa dilewati. Sebab, banjir masih menggenangi sejumlah badan jalan. Saya rencana mau ke pasar, namun karena airnya masih tinggi, terpaksa ditunggu dulu sampai surut,” sebut Riyan Situo Mandeh, warga setempat. (Ok/RP)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *