Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
NASIONALOPINIPOLITIK

Fenomena Alam Seperti Terapy & Sunnatullah dari Tuhan untuk Menjawab Jalan  Buntu Bagi Negeri Kita

334
×

Fenomena Alam Seperti Terapy & Sunnatullah dari Tuhan untuk Menjawab Jalan  Buntu Bagi Negeri Kita

Sebarkan artikel ini
Jacob Ereste

Oleh : Jacob Ereste

Diskusi itu menurut Rocky Gerung sama dengan bertengkar yang patuh menggunakan akal sehat. Jadi, diskusi yang tidak menggunakan akal sehat hanya sekedar pertengkaran untuk memenangkan argumen yang tidak sehat. Maja itu, diskusi atau pun pertengkaran harus senantiasa berbasis pada akal sehat.

Adapun makna dari akal sehat itu adalah kesediaan untuk menerima argumen orang lain. Tapi yang cenderung terjadi dalam diskusi — hampir di semua tempat dan forum — hanya semata-mata untuk memenangkan pembicaraan atau pembenaran terhadap pendapat sendiri.

Jadi pertengkaran yang berbasis akal sehat itu, tidak cuma sekedar memberikan argumen yang masuk akal, terapi juga mau menerima pendapat orang lain. Padahal untuk menerima pendapat orang lain itu harus dimulai dari kesadaran dan pemahaman untuk mendengar pendapat atau argumen orang lain.

Yang dominan terjadi hampir dalam semua forum diskusi adanya kecenderungan tak hendak mendengar pendapat atau argumen orang lain. Sehingga pada saat orang lain bicara, dia tetap asyik dengan pikirannya sendiri, atau bahkan tidak segan meninggalkan forum, karena dia merasa sudah cukup puas mengungkapkan semua isi kepalanya yang selama ini menjadi beban psikologis yang tak mampu dia atasi, kecuali dengan memuntahkannya dihadapan publik.

Celakanya hanya dengan cara begitu dia berpikir telah ikut membangun forum diskusi yang sehat, karena semua orang sudah mendengarkan apa yang selama ini dia anggap paling benar sendiri.

Suasana pertengkaran atau diskusi yang sehat inilah sesungguhnya yang hendak dibangun oleh Rocky Gerung melalui beragam ruang publik yang selama ini pun semakin kacau, karena adanya dominasi untuk memonopoli kebenaran sendiri akibat dari kekalahan terhadap rezim birokrasi yang anti terhadap kritik.

Kegairahan Rocky Gerung melakukan safari filsafat — memang merupakan panggilan nurani seorang filsuf yang merasa bertanggung jawab secara moral untuk memprovokasi cara berpikir yang logik, masuk akal dan menyegarkan mekanisme berpikir yang terpiuh akibat berbagai tekanan dari pergolakan jaman yang tidak mampu diimbangi oleh akal sehat.

Kerusakan dalam berbagai bidang dan sistem dari tata kelola negara dan bangsa yang tersuruk ke dalam muara materialisme, kapitalisme dan beo-liberal yang tidak jelas juntrungannya itu, tak hanya berakibat pada sikap korup, tapi juga khianat tidak cuma terhadap amanah konstitusi  yang telah menjadi kesepakatan bersama sejak proklamasi di tasbihkan pada 17 Agustus 1945, tapi juga mendurhakai Pancasila sebagai  falsafah bangsa maupun sebagai ideologi negara.

Agaknya, dalam konteks inilah Forum Negarawan yang digagas dan dipelopori oleh sejumlah tokoh pantas dan patut memposisikan diri untuk mengisi ruang kosong yang banyak ditinggalkan orang, karena lebih disibukkan oleh perebutan pengaruh, berebut posisi untuk kekuasaan dan demi kekayaan yang sudah diper-Tuhan-kan. Karenanya kehadiran sosok seperti Rocky Gerung menjadi terkesan sangat fenomenal. Padahal, kemunculan dari Rocky Gerung semacam sunnatullah, seperti kehendak Tuhan menjawab ketimpangan di jagat raya yang dirusak dengan semena-mena. Seperti tatanan negara dan tatanan bangsa Indonesia yang sudah rusak parah.

Boleh jadi fenomena alam — seperti Rocky Gerung yang terkesan menggedor langit itu, seperti terapy — jika tak bisa disebut semacam sunnatullah yang diturunkan Tuhan dari langit untuk menguak dan membersihkan jalan buntu di negeri kita yang semakin membuat  cemas bila tidak dilakukan langkah yang nyata bersama segenap anak bangsa.

 

Banten, 13 Agustus 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *