PADANG, RELASIPUBLIK – Hujan yang mengguyur Kota Padang, Sumatera Barat tidak menyurutkan minat tunas bangsa mengikuti kegiatan Jumat Berkah Berbagi (JBB) Amal Salih, pada Jumat (27/1/2023).
Kegiatan rutin setiap pekan yang berlangsung pada Dapur Al Salih, Sekretariat Yayasan Berkah Amal Salih (BAS), di Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tetap dipenuhi para peserta. Bahkan mereka juga didampingi para orang tua.
“Karena hari ini, peserta pelajar SMP, maka sengaja dilaksanakan pukul 16.30 wib. Lantaran, beberapa sekolah telah menerapkan full day,” ujar Koordinator JBB Amal Salih, Herwaty Taher.
Herwaty Taher yang juga Sekretaris Yayasan BAS ini bersyukur karena kepedulian donatur semakin banyak terhadap kegiatan ini. “Bahkan, dalam kondisi curah hujan tinggi ini beberapa tempat mengalami banjir. Kita disini juga banjir, tapi kita banjir Snack. Ini suatu Rahmat bagi kita,” ujarnya.
“Alhamdulillah, Jumat ini ada nasi dari Ibu Novalinda (Cadbiosa), dan Snack dari Ita (Kamba Boutique), Mutmainnah (Mbak Inah) dan Febra Meldi. Juga air mineral 3 dua dari Ibu Ismawati. Menariknya, tim kreatif juga menyediakan pisang sebagai penambah isi kantong,” ujar Ketua RT 01 RW 10 yang didampingi Yuliani, Ketua RT 01 RW 8.
Sementara, Pembina Yayasan BAS, Saribulih berharap semua mereka yang hadir ikut serta mengembangkan diri di Yayasan BAS. “Kita harus mampu menggali potensi yang kita miliki. In Syaa Allah Yayasan BAS bertekad untuk menggali potensi tersebut dan menciptakan generasi yang multi talenta. Semua pelatihan itu bersifat gratis. Alhamdulillah, masing-masing kegiatan sudah ada donaturnya. Begitu juga para pelatih, mereka bekerja suka rela,” ujarnya.
Praktisi pendidikan ini mengungkapkan berbagai kegiatan rutin di Yayasan BAS. Tahsin dewasa berlangsung pada Senin, Rabu dan Jumat, Ba’da Maghrib. Selanjutnya, Tahfizh anak-anak setiap Sabtu siang dan Minggu pagi.
Juga ada Kursus Perancang Busana setiap Kamis sore. “Alhamdulillah, program ini dilatih Ibu Erawati, Kepala SMPN 39 Padang dan Rahma, seorang Designer yang juga guru SMPN 39 Padang. Sedangkan perlengkapan dan bahan disediakan Pak Junaidi, Ketua SPSI Lubuk Begalung dan Ketua RW 10,” ujar Saribulih yang saat ini juga sedang mempersiapkan aplikasi digital untuk pemasaran produk hasil karya peserta pelatihan.
Belum selesai Saribulih menyampaikan penjelasan, beberapa orang juga berkeinginan ikut pelatihan. “Kami tidak dapat informasi Pak. Kami juga ingin ikut pelatihan menjahit,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Saribulih mohon maaf. Kecuali,jika masih ada gelombang kedua sesudah lebaran. “Jumlah peserta saat ini sudah maksimal, yakni 24 orang. Apalagi, kegiatan ini sudah jalan dan bersifat keberlanjutan,” ujarnya.
Saribulih melanjutkan, juga ada pelatihan tari tradisional setiap Minggu sore. Mereka dilatih oleh Suwarni (Mbak Anik) Ketua RT 04 RW 05 dan Zetri Murni, Ketua Yayasan BAS.
Sementara kursus bahasa Inggris gelombang 1 yang juga berlangsung 3 kali sepekan sudah selesai. “Saat ini para peserta belajar mandiri dan akan dilakukan evaluasi di akhir Februari,” ujarnya.
Saribulih menambahkan, untuk Barazanji, syiar Islam dan pantun pasambahan akan dimulai di awal Februari.
“Selain pemberian santunan setiap pekan yang dikenal dengan JBB Amal Salih, kegiatan berbagai keterampilan di Yayasan BAS bersifat gratis,” ujar Saribulih (*)