TOMOHON.RELASIPUBLIK.COM – Pemantauan Status Gizi (PSG) dari tahun ke tahun hingga saat ini baik akumulasi stunting di Sulawesi Utara sampai di Kota Tomohon, turut mempengaruhi jumlah prevalensi Balita stunting di Indonesia yang tinggi termasuk yang ditetapkan WHO kisaran di 20%.
Hal itu menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sulut yang diungkap dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Penanganan Stunting Se-Sulawesi Utara tahun 2021 pada Rabu (2/6) kemarin yang dipimpin Wakil Gubernur Drs Steven Kandow di Hotel Luwansa Manado.
Secara garis besar Wakil Gubernur memintavagar seluruh Walikota/Bupati memperhatikan dengan serius soal stunting ini agar segera ditangani sekaligus mengatasi stunting di daerahnya masing-masing.
Disisi lain, Walikota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk, SH mengungkapkan, soal stunting ini akan segera ditindaklanjuti penanganannya di Kota Tomohon, paling tidak target prevalansi stunting di Kota Tomohon harus ditekan dengan indikator masalah gizi yang diupayakan serendah-rendahnya, ungkap Walikota.//
Baden.S