JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Pengisian jabatan di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI akan terus mengendepankan profesionalisme dan asesmen. Hal ini ditegaskan oleh Sekjen DPR RI, Dr. Ir. Indra Iskandar, M.Si saat melantik dan memandu pengambilan sumpah jabatan kepada 18 pejabat struktur untuk menjadi Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian,serta 19 pejabat fungsional di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (7/1/2020).
Indra menegaskan pengisian jabatan ini berbasis pada pertimbangan profesionalisme guna mendukung kemajuan organisasi.
“Mutasi, rotasi yang kita lakukan ini berbasis pada hasil asesmen beberapa waktu yang lalu. Ke depan dalam pengisian jabatan di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI akan terus mengendepankan profesionalisme dan asesmen,” kata mantan Kasubag Perencanaan Bangunan pada tahun 2002 di Segneg tersebut.
Selain itu, Indra juga menjelaskan, untuk mengisi kekosongan struktur jabatan di lingkungan Setjen DPR RI, rotasi ini juga untuk memperkuat lini kerja yang sudah ada. Indra juga sempat menyinggung tentang parlemen modern, dia berharap para pejabat struktural dan fungsional mampu memperkuat gagasan parlemen moderen.
“Tentu ke depan gagasan tentang parlemen modern yang sudah disampaikan oleh Pimpinan DPR RI harus terus dikawal dengan sumber daya manusia yang memadai, dengan organisasi yang baik, dengan perangkat pendukung yang juga memadai,” Indra yang pernah menjabat Sebagai Kepala Bagian Umum di Kantor Segneg 2011, dan Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Daerah di Kantor Kementerian Sekretaris Negara 2015 yang lalu itu.
Dijelaskan, pihaknya akan mengevaluasi kinerja dan meningkatkan kapasitas kerja para pejabat struktural dan fungsional.
“Menjadi garda terdepan dalam perubahan organisasi dengan inovasi-inovasi dan terobosan, dan kita akan evaluasi terus. Dan tidak ada garansi bahwa satu jabatan untuk satu priode tertentu. SDM yang ada akan terus kita tingktakan kapasitasnya,” tegas Dr.Ir.Indra Iskandar, M.Si, yang pernah menjabat sebagai Kasubag Proyek PBB di Sekretariat Negara tahun 2000 itu. ** (Domi).