PAINAN, RELASIPUBLIK– Menteri Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) yang diwakili staf Khusus Menteri, Nasrun Anhar melakukan peluncuran 15 kampus nagari di Provinsi Sumatera Barat, secara daring, Senin, (3/8/2020). Dari 15 nagari di Sumbar tersebut tiga nagari berada di Pesisir Selatan.
Kampus nagari merupakan kelompok belajar daring yang terdiri dari mahasiswa yang ada di satu nagari. Disebut kampus nagari karena tempat dan akses internetnya disediakan oleh pemerintah nagari secara cuma cuma dan pesertanya terdiri dari mahasiswa yang ada di nagari tersebut.
Program ini digagas oleh Nagari Development Center (NDC) Unand Padang bekerja sama dengan pemerintah nagari di Sumbar.
“Ketiga kampus nagari di Pesisir Selatan berada di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, Nagari Pasir Binjai dan Sungai Pulai, Kecamatan Silaut,” kata Bupati setempat, Hendrajoni usai mengikuti peluncuran kampus nagari secara daring oleh pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di Painan.
Kedepan, imbuhnya pihaknya mengupayakan agar seluruh nagari di daerah setempat memiliki kampus nagari dengan terus melengkapi sarana dan prasarana pendukung.
“Pembentukan kampus nagari saat ini hingga beberapa waktu kedepan sangat dibutuhkan mengingat tidak ada kepastian kapan wabah COVID-19 berakhir,” ungkapnya.
Karena sebutnya belajar secara mandiri tanpa memanfaatkan keberadaan kampus nagari maka akan menyedot biaya tambahan seperti untuk membeli paket internet.
“Khusus di tiga nagari di Pesisir Selatan yang telah ada kampus nagari terdapat lebih kurang 100 mahasiswa dan dengan mereka memanfaatkan kampus nagari, tentu para orang tua akan terbantu perihal biaya pembelian paket internet,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Nagari Development Center (NDC) Universitas Andalas (Unand) Dr Ir Feri Arlius yang juga mengikuti peluncuran, menyebut pembentukan kampus nagari berawal dari keprihatinan tidak bisa digelarnya perkuliahan tatap muka akibat COVID-19.
Berawal dari sana muncul gagasan untuk mendirikan kampus nagari yang diyakini dapat menunjang proses perkuliahan dengan biaya murah namun efektif.
Menurutnya selain memudahkan mahasiswa, keberadaan kampus nagari juga memiliki beberapa manfaat seperti membantu nagari keluar dari status keterisoliran.
” Saat ini ada 1.184 mahasiswa yang belajar di 15 kampus nagari,” sebutnya.
Jika dihitung bisa satu orang mahasiswa harus mengeluarkan biaya pembelian paket satu semester Rp 395.000, maka secara keseluruhan satu semester mampu menghemat biaya sebesar Rp Rp 395 juta.
Pada kesempatan itu dari pemerintah pusat hadir Staf Khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Nasrun Anhar, Rektor Unand Prof Dr Yuliandri dan jajaran, perwakilan dari Dirjen Dikti Prof Aris Junaidi serta Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni beserta sejumlah pejabat daerah setempat.**