PASAMAN, RELASIPUBLIK – Meskipun berpotensi menimbulkan kebutaan mata permanen, namun banyak warga di Kecamatan Lubuksikaping nekat untuk menyaksikan dan menunggu Gerhana Matahari Cincin (GMC) melintasi daerah tersebut, Minggu (21/06).
“Saya sempat melihat sekilas tentang akan terjadinya peristiwa ini dan ingin menyaksikan langsung, tapi saya tidak tahu kalau Gerhana Matahari bisa menyebabkan kebutaan,” kata salah seorang milenial, Ilham Ramadhan Alfarisi (17), di Lubuksikaping.
Bahkan, lanjutnya, ia bersama sejumlah teman sebayanya sudah sepakat untuk menyaksikan langsung peristiwa alam langka itu tanpa pengetahuan yang cukup tentang GMC dan bahayanya jika melihat langsung saat eskalasi puncak Gerhana itu terjadi.
Salah seorang warga lainnya, Lusi Intan Sari(42) mengaku cukup khawatir setelah mengetahui bahaya jika menyaksikan peristiwa Gerhana tersebut. “Saya baru mengetahui ada Gerhana matahari akan terjadi hari ini, sebagai antisipasi saya memilih melarang anak-anak saya yang masih belia agar tidak keluar rumah hingga Gerhana usai, ” Ungkapnya.
Ia menyesalkan minimnya informasi dan imbauan – imbauan dari pihak pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya terkait peristiwa GMC.
“Ini peristiwa langka yang pasti akan menarik perhatian setiap orang, bayangkan jika ada warga yang tanpa sengaja melihat langsung ke arah matahari dengan mata telanjang hingga harus mengalami kebutaan, ” Katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada Minggu, (21/6/2020) di beberapa wilayah di Sumbar.
“Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, maka diperkirakan Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada Minggu, 21 Juni 2020 di Sumbar,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri, Sabtu (20/6/2020).
Lebih lanjut, dia mengatakan, Gerhana Matahari Cincin yang teramati dari Sumbar berupa Gerhana Matahari sebagian dengan magnitudo Gerhana terentang antara 0,031 di Tua Pejat hingga 0,099 di Lubuk Sikaping. Secara umum Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi di Sumbar dimulai pada 14.03 WIB, puncaknya terjadi pada 14.54 WIB, dan akan berakhir pada 15.37 WIB.
“Durasi Gerhana Matahari yang teramati di Sumatera Barat rata-rata adalah 1,37 menit,” katanya.
Dia menyebutkan daerah-daerah di Sumbar yang akan mengalami Gerhana Matahari Cincin pada Minggu (19/6) yaitu Padang, Simpang Ampek, Lubuk Sikaping, Lubuk Basung, Bukittinggi, Parit Malintang, Pariaman, Padang Panjang, Painan, Payakumbuh, Arosuka, Solok, Batu Sangkar, dan Sarilamak. “Selanjutnya, Sawahlunto, Muaro Sinjunjung, Padang Aro, dan Sungai Dareh,” katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak melihat matahari secara langsung pada saat terjadinya gerhana matahari tersebut. Masyarakat di sarankan agar menggunakan kaca mata yang memiliki filter khusus. Dijelaskannya bahwa Gerhana Matahari merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan, sehingga tidak semua cahaya tersebut sampai ke Bumi. (Ical)