Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Jelang Hari Raya Idul Fitri, PWI Saluran Bantuan Paket Sembako

161
×

Jelang Hari Raya Idul Fitri, PWI Saluran Bantuan Paket Sembako

Sebarkan artikel ini

SOLOK SELATAN, RELASIPUBLIK  — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Solok Selatan (Soslel), menyalurkan bantuan paket sembako kepada senior wartawan yang sudah tidak efektif lagi melaksanakan tugas jurnalistik dilapangan.

Disebabkan, kondisi usia yang tidak mungkin lagi menjalankan profesinya seperti biasa. Oleh sebab itu, dalam suasana terdampak wabah covid 19 dan akan memasuki lebaran idul fitri 1441 hijriyah. Sehingga Anggota PWI Solsel turun untuk berbagi rezeki.

“Nasib senior kita yang sudah tidak sanggup lagi melaksanakan tugas jurnalistik, maka penting adanya solidaritas kita untuk berbagi saat wabah covid ini,” tukas Ketua PWI Solok Selatan, Hendrivon, Rabu (20/5) malam.

Mudahan saja sebutnya, bantuan paket sembako yang diserahkan tersebut sedikit untuk dapat meringankan beban keluar senior wartawan daerah.

Apalagi dalam situasi pandemi, pasti saja akan mengalami kesulitan dan perlu adanya sikap peduli pengurus PWI Solsel untuk saling berbagi.

“Sebab itu, kita prihatin dengan kondisi keluarga besar PWI, terutama bagi para senior-senior yang tidak bisa lagi berkarya dengan tulisannya,” ujarnya.

Setidaknya, menjadi beban moril bagi pengurus PWI untuk selalu menunjuk kepeduliannya terhadap sesama awak media.

Apalagi yang dalam kondisi tidak mampu lagi bekerja mencari informasi dan dikemas menjadi sebuah berita yang disajikan untuk publik. Yang teraktual dan valid.

“Senior-senior kita, sebut Saja Sutan Saridin. Beliau berkarya dengan tulisan tajamnya membangun Solsel, ini meski dipertahankan oleh regenerasi PWI atau wartawan daerah,” paparnya.

Sementara, Sutan Saridin, Wartawan Senior daerah Solsel, berterima kasih atas kepedulian generasi PWI daerah bagi para senior.

Dia megatakan, dengan kondisi sakit diusia tua. Dia hanya bisa berjalan dengan tongkat dan untuk mengisi tulisan-tulisan yang bermamfaat bagi komsumsi tidak lagi menjadi karyanya lagi.

“Sejak sakit dan hampir tiga tahun, tidak adak ada lagi karya saya sebagai jurnalistik. Akibat faktor usia,” tutup nya. Helfi yulinda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *