SIMELUE-ACEH, RELASIPUBLIK.- Salah seorang warga Kabupaten Simeulue, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan keluhannya terhadap PDAM Tirta Fulawan Kabupaten Simeulue, yang terus menerus macet selama bulan suci ramadhan. Senin (27/04/2020).
Kepada media ini, warga tersebut mengatakan, air dari PDAM ini terus menerus macet, dan selalu berkendala seperti ini,” ungkapnya.
saat ini kita berada dalam bulan suci ramadhan, dan sedang berada di tengah pandemi wabah virus Corona. Bagaimana kita bisa untuk selalu berperilaku hidup sehat dan sering mencuci tangan sedangkan Air saja kita kesulitan,” pungkasnya.
Menurutnya, sebelum puasa ramadhan, air PDAM ini selalu berkendala, entah dimana permasalahannya lagi,”tuturnya.
Dia menjelaskan, Yuran pembayaran air PDAM naik, jika pelanggan biasa di bebankan Rp. 6.500 rupiah per satu kubiknya, sedangkan pelanggan yang memiliki usaha atau pelaku usaha dibebankan Rp. 8.500 rupiah per satu kubiknya. kalau airnya terus macat begini dimana kepusaan pelanggan,”ucapnya.
Kita berharap semoga permasalahan ini cepat teratasi, saat ini kita sedang dalam bulan suci ramadhan, dan sedang menghadapi pandemi wabah virus Corona, jadi kita membutuhkan air lebih banyak dari hari-hari sebelumnya,”ungkapnya.
Dirut PDAM Tirta Fulawan Kabupaten Simeulue Adinul SM saat dikonfirmasi membenarkan macetnya pelayanan air dari perusahaan milik daerah tersebut.
Alasannya, karena PLN Sinabang menyegel meteran listrik PDAM Tirta Fulawan Simeulue yang menunggak selama empat bulan.
“Betul sejak Jumat, PLN menyegel meteran kami karena belum bayar listrik sekitar empat bulan dengan nilai tunggakan Rp. 200 jutaan,” jelasnya.
Katanya PLN memang bertindak tegas kepada mereka kalau sudah menunggak lebih dari tiga bulan.
Lebih lanjut Adinul SM menjelaskan, tunggakan listrik tersebut terjadi, selain banyak pelanggan PDAM yang menunggak, juga karena belum cairnya dana penyertaan modal dari Pemkab Simeulue,”ujarnya.
Menejer PLN Rayon Sinabang, Muhammad Ilham, saat dikonfirmasi media ini melalui pesan Via Washaapp, membenarkan hal tersebut.
“Benar, PDAM Tirtafulawan menunggak pembayaran yuran listrik selama 4 bulan sebesar Rp. 215 juta dan sampai hari ini juga belum dilunasi,” jelas Ilham.
Disambung Ilham, untuk tiga hari kedapan, tunggakan PDAM Tirta Fulawan, sudah memasuki bulan ke 5 dan jumlahnya tunggakannya pasti akan bertambah mencapai lebih kurang Rp. 300 juta rupiah,” tutup Menejer PLN tersebut. (Hardani)














