Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Wagub Sumbar Nasrul Abit : UMKM Mampu Tekan Garis Kemiskinan

190
×

Wagub Sumbar Nasrul Abit : UMKM Mampu Tekan Garis Kemiskinan

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan keberadaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara tidak langsung telah mampu menekan angka kemiskinan serta mengurangi pengangguran. Selain itu juga dinilai telah mampu memberikan

usaha baru bagi para milenial.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, saat ini jumlah UMKM di Sumatera Barat mencapai 593 ribu yang tersebar di seluruh daerah. Di antara jumlah tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro dan kecil, sementara untuk usaha besar yakni industri baru berada di angka 1,9 persen.

Ia menyebutkan ada beragam jenis usaha yang dijalani oleh masyarakat Sumatera Barat dari berbagai daerah, seperti kerajinan, usaha food car, cafe, dan melahirkan produk UMKM. Dari sekian banyak produk yang dilahirkan itu, pemasarannya tidak hanya bersifat lokal, tetapi telah ada yang ekspor.

“Banyak atau sedikitnya pelaku UMKM
itu sangat jelas telah berdampak positif. Nah hal itulah yang kita harapkan, dengan kreativitas mampu mendatangkan nilai ekonomi,” katanya. Selasa lalu.

Menurutnya, bicara siapa pelaku UMKM yang paling banyak bergerak dalam menumbuhkan perekonomian di Sumatera Barat, memang tidak dapat dipungkiri banyak lahir dari para kaum perempuan. Karena memang kerajinan lahir dari tangan bundo kanduang(ibu-ibu di Minangkabau).

Sementara itu, Kepala Dinas Kopergi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Zirma Yusri, mengatakan, dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat memiliki berbagai jenis kerajinan. Seperti halnya untuk tenun, ada berbagai motif tenun yang lahir di Sumatera Barat, yakni ada Tenun

Pandai Singkek dan Tenun Silungkang.
“Semua ini adalah kerajinan adalan Sumatera Barat, kita bangga hadirnya ide kreatif mereka itu, karena telah
membantu ekonomi rakyat,” tegasnya.

Ia menyebutkan populernya kerajinankerajinan itu di era sekarang, bukanlah sebuah hal yang mudah,]ika dilihat keberhasilannya sekarang ini. Karena kerajinan di Sumatera Barat ini sudah dimulai puluhan tahun yang lalu, dan semua itu dilalui dengan perjalanan yang
sangat panjang.

Kini, memang para perajin telah menikmati jerih payah, karena telah ada pasar yang menampung karya para pelaku usaha kerajinan tersebut. Artinya, untuk perkembangan kerajinan di Minangkabau tidak selamanya berjalan baik. Karena
berbagai peristiwa sejarah.

“Hingga kini ada sentra-sentra songket yang mengalami pasang surut sesuai kondisi zaman. Tapi ada juga kerajinan lainnya yang pandai cara promosinya, sehingga punya pangsa pasar yang bagus,” katanya.(hms sumbar/nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *