PADANG, RELASIPUBLIK – Bupati Pesisir Selatan H. Hendrajoni, S.H., M.H. kembali meraih penghargaan bergengsi dari Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Pessel, Wendi, S.H., M.Hum, bertempat di Hall Sati, Pangeran Beach Hotel, Padang, Kamis, 5/03.
Penghargaan tersebut diberikan atas kinerja Pengelolaan Program Pembangunan Keluarga Berencana (Banggakencana) Tahun 2020.
“Pessel juara 2, juara 1 Dharmasraya, dan juara 3 Padang” sebut Wendi.
Ia menjelaskan, semula diundang mengikuti Rakorda Pembangunan Keluarga Berencana 2020, selama 2 hari, Rabu dan Kamis, dan tak menyangka dihari terakhir, saat penutupan panitia mengumumkan 3 kabupaten/kota terbaik sebagai daerah yang memiliki komitmen yang baik terhadap pembangun keluarga.
“Salah satu indikatornya kita kabupaten yang mampu secara absolut meningkatkan peserta baru KB” ujarnya.
Dari 81 ribu pasangan usia subur (PUS), Pesisir Selatan berhasil menggaet 63 ribu akseptor aktif.
“Ini menjadi salah satu alasan, disamping kita juga terus membina kader KB dan kampung KB” jelasnya.
Mantan Asisten Administrasi Umum Setdakab itu mengakui bahwa penghargaan tersebut merupakan apresiasi terhadap para kader lini depan.
“Jajaran Kabid P2KB, PKB/PLKB, Kader KB yang ada dinagari 182 orang dan kader pembantu yang berjumlah 480 orang yang ada disetiap kampung” aku Mantan Kabag Humaspro Pessel itu.
Ia memaparkan, saat ini diseluruh kecamatan sudah berdiri Kantor BPKB di 15 kecamatan, lengkap dengan sarana dan prasarana.
“Jumlah Pelaksana Lapangan KB 51 orang, melayani 15 kecamatan” akunya.
Memang dari luas wilayah PKB/PLKB kita bertugas pada areal 100 kilometer persegi, sehingga jumlahnya terasa sangat kurang.
“Petugas PNS KB kita sangat minim, namun tetap memiliki spirit yang kuat untuk merealisir program KB” tukuknya.
Saat ini Total Fertility Rate atau TFR Sumbar berada pada angka 2,6 artinya, setiap pasangan memiliki hampir 3 anak, sementara target nasional TFR 2,1.
“Memang sejak tahun 1970 program KB dimulai, saat itu TFR 5,6, artinya setiap pasangan waktu itu memiliki hampir 6 orang anak” tambahnya.**