Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Dihantam Gelombang, 11 Korban Belum Temukan. Tim Basarnas  Masih Melakukan Pencarian

203
×

Dihantam Gelombang, 11 Korban Belum Temukan. Tim Basarnas  Masih Melakukan Pencarian

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Pencarian terhadap sebelas korban yang hilang dihantam gelombang di perairan laut Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, sejak Rabu (28/1), hingga kini masih dilakukan pencarian.

Informasi yang diperoleh Relasipublik.com di Posko Basarnas Air Haji, Minggu (2/2) bahwa dua kapal itu adalah KMP Mitra Utama dengan 10 ABK yang dilaporkan hilang hingga saat ini. Sedangkan KMP Kasih Ibu dengan 14 ABK, 13 orang selamat, dan 1 orang dinyatakan hilang.

Kepala Kantor Basarnas Padang, Asnedi mengatakan, secara keseluruhan ada 11 ABK yang belum ditemukan hingga saat ini. Korban adalah Izal, Engki, Gandi, Iwil, Anto, Si’i, Oyon, Muhammad, Kimun, Idit.

“10 orang ini merupakan ABK KMP Mitra Utama, dan masih dalam proses pencarian. Sementara 1 lagi ABK KMP Kasih Ibu atas nama Si’al juga dinyatakan hilang dan sedang dilakukan pencarian. Jadi, total keseluruhan korban yang hilang adalah 11 orang,” katanya pada wartawan, Minggu (2/2).

Menurutnya, kejadian pertama kali menimpa KMP Mitra Utama pada Selasa lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Dari informasi masyarakat, biasayan Kapal yang membawa 14 ABK bakal kembali keesokan paginya, namun hingga sorenya tak kunjung datang.

“Terakhir berkomunikasi pada Rabu (29/1) sekitar pukul 03.00 WIB, dan diperkirakan posisi Kapal saat itu berada di perairan laut perbatasan Inderapura dengan Kabupaten Muko Muko, Bengkulu. Namun, Kapal pencari ikan ini dinyatakan hilang pada Kamis (30/1), karena tidak bisa lagi berkomunikasi,” ucapnya lagi.

Ia menyebutkan, lokasi terakhir saat melakukan kontak dengan ABK kapal tersebut, cuaca masih ekstrem disertai badai.

“Ya, pencarian kami lakukan sejak Kamis (29/2). Namun, hingga kini belum membuahkan hasil. Tim terus berjibaku melakukan pencarian dibantu Basarnas dari Bengkulu, TNI, AL, Lantamal II Padang, dan sejumlah pihak terkait lainnya,” ujarnya.

Sedangkan, untuk KMP Kasih Ibu, dilaporkan hilang pada Rabu siang sesaat kapal ini sampai di depan Muaro Aia Uba, Tapan. Ada 14 orang ABK yang semuanya juga nelayan di atas kapal, satu diantaranya hilang.

“Kapal ini juga dihantam badai saat akan merapat ke dermaga. ABK dikabarkan terombang-ambing, beruntung diselamatkan oleh kapal lain yang berada di sekitar lokasi. Namun, seorang dinyatakan hilang,” tuturnya.

Ia menjelaskan, untuk kejadian pertama dan kedua, disebut berjarak lebih dari 11 mil. Dari itu, pihaknya membentuk tim yang terdiri dari Basarnas Padang, Basarnas Bengkulu, Polisi, Satrol Air Padang, TNI AD, Dinas Perikanan dan Kelautan, tim kesehatan, Orari Pessel, nelayan dan masyarakat sekitar.

Selain itu, tim gabungan juga menyiapkan KN 213 Bengkulu, KRI Kurau (Satrol Padang), KN Tenggiri (DPK), Rib 02 Bengkulu, Rib 02 Padang, perahu karet, perahu nelayan, rescue carrier, motor trail dan PAL Medis.

“Selain menggunakan kapal TNI AL, dan Basarnas, pencarian juga dilakukan dengan menggunakan Helikopter. Pada hari ini, penyisiran bakal kami lakukan hingga ke perairan laut Mentawai. Pencarian ini akan kami lakukan selama tujuh hari atau sampai Kamis (13/2) depan. Semoga saja bisa membuahkan hasil,” katanya lagi.

Sementara, Bupati Pessel Hendrajoni saat berkunjung ke Posko Basarnas di Nagari Pasar Muaro Air Haji mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dan mengapresiasi tim gabungan yang cepat tanggap melakukan pencarian.

“Atas nama Pemkab Pessel, kami menyampaikan apresiasi kepada Basarnas dan tim lainnya yang cepat tanggap melakukan upaya pencarian terhadap 11 korban hilang ini,” ucapnya.

Ia berharap, sebelas korban bisa ditemukan dengan salamat dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga.

“Mudah-mudahan korban segera ditemukan, dan mari berdoa semoga semua selamat,” tuturnya penuh harap. (kis)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *