PADANG, RELASIPUBLIK — Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda dan rangkaian Dies Natalis Ke-65 UNP, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Ganefri, Ph.D. dan pimpinan senat universitas melakukan ziarah ke makam almarhum Mahaputra Prof. Muhammad Yamin di Talawi Sawahlunto Senin (28/10).
Proses ziarah diawali dengan penghormatan kepada arwah Pahlawan Nasional Indonesia. Dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga oleh Rektor UNP dan diakhiri dengan tabur bunga oleh para pimpinan universitas lainnya.
Menurut Rektor Prof. Ganefri, Ph.D, M Yamin selain ikut sebagai pencetus Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, Muhammad Yamin juga adalah tokoh pendiri Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Batusangkar 1954.
Rektor UNP menambahkan bahwa pada saat menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (1953-1955), Prof. M Yamin atas dukungan Presiden Soekarno pada saat itu mendirikan PTPG Malang, PTPG Bandung, PTPG Batusangkar dan PTPG yang lain.
Pada kesempatan itu lebih lanjut Rektor menjelaskan bahwa UNP adalah hasil konversi IKIP Padang menjadi universitas, yang pada mulanya bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batusangkar.
Dengan demikian menurut Rektor, semenjak didirikan pada tanggal 23 Oktober 1954, UNP telah mengalami banyak perubahan. Dalam sejarah perkembangannya, perubahan-perubahan yang terjadi meliputi bukan saja nama dan tempat kedudukannya, tetapi juga status serta program-program pendidikan yang dikembangkannya, sesuai dengan kebijakan untuk memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan di tanah air.
Pada Periode PTPG Batusangkar (19541956) sambungnya, mulai berdiri sudah ada enam jurusan, yaitu Jurusan Bahasa Indonesia, Jurusan Sejarah, Jurusan Bahasa Inggris, Jurusan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pasti, dan Jurusan Biologi. Tetapi, banyak mahasiswa angkatan pertama pindah ke PTPG Bandung dan ke PTPG Malang karena perkuliahan belum berjalan menurut semestinya. Akibatnya, sedikit sekali mahasiswa yang bertahan. Karena itu, jurusan yang semula berjumlah enam berkurang menjadi empat jurusan yang masih ada mahasiswanya, yakni Jurusan Bahasa Indonesia, Jurusan Sejarah, Jurusan Ekonomi dan Jurusan Matematika.
Namun, pada tahun 1955 dibuka lagi sebuah jurusan baru yaitu Jurusan Hukum yang kemudian tercatat sebagai jurusan yang pertama menghasilkan sarjana pendidikan pada tahun 1964.
“Kami harapkan melalui ziarah ini bisa sebagai motivasi dalam melanjutkan perjuangan , sehinga para pimpinan civitas akademika UNP dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” harapnya. (Agusmardi/Humas UNP)