MENTAWAI, RELASIPUBLIK – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappesa) Kabupaten Kepulauan Mentawai menginisiasi pengembangan desa wisata Katiet yang terintegrasi.
Pemkab Mentawai siapkan tiga zona di kawasan ini dan mendorong masyarakat untuk ikut jadi pengelolanya.
Hal ini terungkap dalam Focus Discussion Group (FGD) yang diselenggarakan Bappeda Mentawai, Kamis (17/10) kemarin.
FGD ini juga dihadiri Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet bersama jajaran OPD Pemkab Mentawai dan perwakilan masyarakat Desa Katiet.
Kepala Bappeda Mentawai Naslindo Sirait menjelaskan program ini bagian dari program pengembangan destinasi wisata Katiet, dimana Katiet terkenal dengan wisata bahari surfing terbaik dunia.
Inilah yang menjadi wisata andalan Mentawai untuk menyong pelaksanaan kompetisi surfing tingkat dunia. Namun selama ini, kawasan ini belum tertata dengan baik.
Homestay dan akomodasi di Katiet juga masih banyak dikelola oleh pihak asing sementara masyarakat setempat lebih banyak jadi penonton saja, tanpa dapat apa-apa. Padahal, tingkat kunjungan wisatawan manca negara di desa ini cukup besar.
“Karena itu pemerintah daerah akan mendorong kawasan ini dikelola oleh masyarakat sendiri. Kita akan kembangkan dengan tiga zona yakni zona inti, zona pendukung dan zona pengembangan. Di kawasan dengan luas sekitar 200 hektar, lahannya tidak akan beralih pemilikan ke pihak luar atau investor, tapi tetap milik masyarakat. Ini akan diatur dan ditata sedemikian rupa sehingga kawasannya akan terlihat apik dan nyaman memenuhi standar pariwisata. Homestay akan kita bangun dan menjadi milik masyarakat dan dikelola oleh masyarakat itu sendiri,” ungkap Naslindo.yang mendapat aplaus dari Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro atas kerja kreatifnya menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di tiga desa di Mentawai.
Selain itu, lanjut Naslindo, Pemkab Mentawai juga akan siapkan pasar seni, panggung pertunjukan, cafe dan restoran, sport area dan ruang terbuka hijau serta ruang bermain untuk anak dan keluarga.
“Harus kita akui, kawasan Desa Katiet ini sangat kental dengan surfing dan fisihing, tapi kita akan tambah dengan atraksi lain seperti eksperien wisatawan dengan masyarakat utk melihat kehidupan sehari-hari masyarakat, misalnya membuat sagu sekaligus menata kebun sagu jadi objek ekoturism, taman anggrek, taman buah buahan serta kebun manggrove,” jelas Naslindo.
Di samping itu, tambahnya, Pemkab Mentawai juga akan menyediakan lapangan volley pantai dan lapangan sepak bola untuk mendorong sport tourism.
Tahun ini juga akan dibangun homestay dan restoran. Rencananya akan diresmikan tahun depan.
“Semoga dengan konsep desa wisata ini, kunjungan wisatawan akan meningkat sehingga berdampak baik baginpendapatan masyarakat. Dengan begitu, budaya dan lingkungan akan terjaga,” tandas Naslindo. (rel)