PADANG, RELASIPUBLIK -Universitas Negeri Padang dievaluasi oleh tim direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristekdikti RI yang berkaitan dengan program dapat bantuan dari Kemenristekdiktu seperti revitalisasi LPTK, pembelajaran daring (spada), transfer kredit seperti permata dan permata sakti serta transfer kredit luar negeri, penyetaraan ijazah luar negeri, pelaksanaan beasiswa bidik misi, dan program lainnya.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Yunia Wardi, M.Si. yang didampingi WR III, dekan, kepala biro ketika membuka kegiatan monitoring dan evaluasi oleh tim ditjen belmawa Kemenristekdikti hari ini (15/10) di ruang sidang Rektor Kampus Air Tawar Padang.
Menurut Tim pengembangan revitalisasi LPTK dari UNP, sebaiknya Kemenristekdikti perlu meneruskan pelaksanaan ini sehingga dapat diwujudkan komunikasi dosen dan guru di sekolah. Dengan demikian diperlukan bengkel untuk pengembangan revitalisasi guru yang dilaksanakan oleh LPTK di Indonesia.
Selain itu, Prof. Dr. Yasri, M.Si. tim pelaksana prodi PT Asuh yang sudah dilaksanakan oleh Universitas Negeri Padang selama tiga tahun yang sudah membina tujuh PT di Indonesia bagian tengah. Hasilnya, perguruan tinggi yang diasuh sudah meningkat hasil akreditasi program studi dan sudah ada program SPMI dan sudah diimplementasikan oleh perguruan tinggi. Menurut Prof Yasri, kelemahan pelaksanaan program PT Asuh ini adalah berkaitan dengan keuangan yang waktu terbatas sehingga berdampak pada tidak efektifnya mengasuh perguruan tinggi tersebut.
Menurut Tim Monev Belmawa, sesungguhnya pelaksanaan Program PT Asuh adalah pengembangan budaya mutu bagi sivitas akademika di perguruan tinggi yang diasuh. Dalam hal ini, pengurus yayasan disarankan untuk memberikan perhatian yang maksimal untuk pegembangan budaya mutu bagi sivitas akademika.
Salah satu perguruan tinggi yang diasuh yakni UMSB menyatakan bahwa program PT Asuh sangat perlu dilanjutkan sebagai bentuk maju secara bersama dalam wujud kolaborasi antarperguruan tinggi. (ET/Humas UNP)